Pilpres 2024
Kata Cak Imin, Ganjar hingga Hasto PDIP soal Narasi Ahok Jadi Kuda Putih Jokowi
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok disebut-sebut sebagai kuda putih Presiden Joko Widodo, untuk hambat koalisi Paslon 1 dan 3 jika Pilpres dua putaran.
Penulis:
Milani Resti Dilanggi
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
"Ingat semua kasusnya? Orang jualan ayat, dan kemudian dia masuk penjara, dan dia ikhlas itu, lalu dia menjadi seorang profesional dengan bayaran yang cukup, dan dia memilih keluar untuk membantu saya karena sebuah nilai," tutur Ganjar.
"Sehingga harapan kita, kalau orang nanti mau bergabung atau tidak bergabung, kami punya nilai dan nilai itu secara universal bisa dipertanggung jawabkan. Take it or leave it," imbuh Ganjar menambahkan.
Hasto PDIP: Efek Kejut Bagi Jokowi
Senada dengan Ganjar, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga membantah narasi itu.
Hasto menyebut bahwa dukungan Ahok justru merupakan efek kejut bagi Jokowi.
"Nggak ada kuda putih. Tapi itu mengejutkan, kemungkinan besar mengejutkan Pak Jokowi," kata Hasto, Senin (5/2/2024).
Sebab menurut Hasto, Ahok merupakan salah satu orang yang yang terlibat dengan keberhasilan Jokowi.
Diketahui, Jokowi dan Ahok pernah bersama-sama memimpin Provinsi DKI Jakarta.
Lebih lanjut, Hasto menilai dukungan yang diberikan Ahok kepada Ganjar-Mahfud sepenuhnya merupakan gerakan moral dan etika.
"Itu kalkulasinya bukan untung rugi. Pak Ahok rugi karena Pertamina keuntungannya besar. Ini panggilan bangsa," ujarnya.
Hasto pun berharap Jokowi justru juga bisa ikut arah dukungan Ahok.
"Moga-moga Pak Jokowi ikut (dukung Ganjar-Mahfud)," ujarnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Wahyu Aji/Reza Deni/Fersianus Waku)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.