Minggu, 28 September 2025

Pilpres 2024

Pidato di Istora, Gibran Sampaikan Maaf, Terima Kasih hingga Curhat Sempat Dijuluki 'Samsul'

Paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Penulis: Milani Resti Dilanggi
YouTube Prabowo Gibran
Calon wakil presiden presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan pidato di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Dalam kesempatan itu, Gibran menyampaikan permintaan maaf hingga berterima kasih kepada para pendukungnya. 

"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kegiatan yang diadakan Bapak/Ibu tapi saya tidak bisa menghadiri."

"Terima kasih untuk semua yang sudah menghabiskan waktunya untuk melakukan konsolidasi dan kampanye," kata Gibran di Istora, Rabu (14/2/2024).

Gibran juga sempat curhat sempat disebut-sebut takut debat hingga dijuluki 'Samsul'. 

Kata 'Samsul' muncul pertama kali ketika cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming berkicau di media sosial.

Istilah itu kemudian dikaitkan beberapa kalangan di media sosial sebagai 'asam sulfat',

Kata 'Samsul' yang terus digelorakan lawan politik menanggapi kesalahan Gibran menyebut Asam Folat menjadi Asam Sulfat.

"Tiga bulan yang lalu saya itu bukan siapa-siapa bapak-ibu sekalian, saya masih dikatain plonga-plongo, dikatain samsul, dikatain takut debat tapi yang jelas ini berkat dukungan dan doa bapak-ibu semua saya sudah berada di sini," ucap Gibran. 

Lebih lanjut, Gibran meminta para pendukung tak jumawa mengenai hasil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024 versi lembaga survei.

Senada dengan Gibran, Prabowo Subianto meminta para pendukungnya agar tidak sombong meski unggul sementara ini. 

Baca juga: Unggul Hitung Cepat, TKN Sebut Prabowo Masih Tunggu Hasil Real Count dari KPU

"Saudara-saudara sekalian, atas nama tim Prabowo-Gibran dan tim Koalisi Indonesia Maju, kita bersyukur atas hasil penghitungan cepat yang sudah ada."

"Semua penghitungan, semua lembaga survei, termasuk lembaga-lembaga yang berada di tiap-tiap paslon lain menunjukkan angka-angka yang memang paslon Prabowo-Gibran menang sekali putaran," ujarnya saat berpidato di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu malam.

"Kita tidak boleh sombong, tidak boleh jumawa, tidak boleh euforia. Kita tetap harus rendah hati," tuturnya.

Prabowo menegaskan keunggulan yang diraihnya versi quick count lembaga survei adalah kemenangan masyarakat Indonesia.

Prabowo berjanji, jika dirinya bersama Gibran terpilih menjadi presiden dan wakil presiden, maka akan merangkul seluruh unsur masyarakat.

"Presiden, wakil presiden, dan pemerintah untuk rakyat Indonesia. Berkali-kali, saya tegaskan akan memimpin bersama saudara Gibran, akan mengayomi, melindungi semua rakyat Indonesia," tegasnya.

"Apapun sukunya, apapun kelompok etnisnya, apapun rasnya, apapun agamanya, apapun latar belakang sosialnya," sambung Prabowo.

Meski unggul versi quick count, Prabowo meminta kepada pendukungnya untuk tetap menunggu hasil hitung manual yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hasil Quick Count Versi 5 Lembaga Survei

Sejumlah lembaga survei merilis hasil hitung cepat atau quick count sementara pada Rabu (14/2/2024) mulai pukul 15.00 WIB.

Termasuk lembaga survei Litbang Kompas, CSIS, Indikator Politik, dan Poltracking Indonesia.

Pada Rabu pukul 19.00 WIB, quick count Litbang Kompas merilis perolehan suara Anies-Muhaimin sebanyak 25,25 persen, Prabowo-Gibran 58,69 persen, dan Ganjar-Mahfud 16,06 persen.

Dengan hasil quick count sementara tersebut, perolehan suara capres-cawapres nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul.

Posisi kedua adalah paslon capres-cawapres nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Anies-Cak Imin disusul paslon capres-cawapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Adapun data masuk Litbang Kompas sudah di atas 80 persen.

Berikut data sementara hasil quick count yang dirilis sejumlah lembaga survei pada Rabu (14/2/2024) pukul 19.00 WIB:

1. Litbang Kompas

Berdasarkan data yang dirilis per pukul 19.00 WIB:

1. Anies-Muhaimin 25,25 persen

2. Prabowo-Gibran 58,69 persen

3. Ganjar-Mahfud 16,06 persen

Data masuk sementara 83,20 persen.

Baca juga: Suara Anjlok di Quick Count, TPN Ganjar-Mahfud: Tunggu Rekapitulasi Manual KPU

2. Indikator Politik

Berdasarkan data yang dirilis per pukul 19.00 WIB:

1. Anies-Muhaimin 25,61 persen

2. Prabowo-Gibran 57,92 persen

3. Ganjar-Mahfud 16,47 persen

Data masuk sementara 84,80 persen

3. Poltracking Indonesia

Berdasarkan data yang dirilis per pukul 19.00 WIB:

1. Anies-Muhaimin 23,79 persen

2. Prabowo-Gibran 59,48 persen

3. Ganjar-Mahfud 16,73 persen

Data masuk 71,47 persen.

Sejumlah lembaga survei merilis hasil hitung cepat atau quick count sementara pada Rabu (14/2/2024), termasuk CSIS Indonesia.
Sejumlah lembaga survei merilis hasil hitung cepat atau quick count sementara pada Rabu (14/2/2024), termasuk CSIS Indonesia. (Tangkap layar kanal YouTube CSIS Indonesia)

4. CSIS Indonesia

Berdasarkan data yang dirilis per pukul 19.00 WIB:

1. Anies-Muhaimin 24,93 persen

2. Prabowo-Gibran 58,25 persen

3. Ganjar-Mahfud 16,81 persen

Data masuk sementara 91,05 persen

5. Charta Politika

Berdasarkan data yang dirilis per pukul 19.00 WIB:

1. Anies-Muhaimin 25,78 persen

2. Prabowo-Gibran 57,64 persen

3. Ganjar-Mahfud 16,56 persen

Data masuk sementara 85,65 persen

Baca juga: Sikapi Hasil Quick Count, Anies: Jangan Tergiring Segalanya Serba Cepat

Quick count merupakan proses perhitungan suara pada hari pemilu yang dilakukan lembaga survei dan disebarkan melalui media massa.

Quick count menggunakan sampel hasil pemungutan suara dari sejumlah TPS.

Adapun penentuan sampel TPS akan mempertimbangkan adanya margin of error atau tingkat kesalahan yang bisa ditoleransi, yaitu di bawah 1 persen.

Namun, perlu diketahui quick count bukanlah hasil resmi yang dikeluarkan oleh KPU, tetapi lebih sebagai prediksi hasil berdasarkan sebagian data dari TPS.

Oleh karena itu, bisa jadi ada perbedaan antara hasil quick count dengan hasil hitung resmi dari KPU.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Suci Bangun DS/Malvyandie Haryadi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan