Senin, 11 Agustus 2025

Pilpres 2024

Suara Anjlok di Quick Count, TPN Ganjar-Mahfud: Tunggu Rekapitulasi Manual KPU

Bagi Ganjar-Mahfud, menurut Arsjad, pilpres bukanlah masalah menang atau kalah, melainkan untuk memastikan pemilu kita berlangsung secara konstitusion

Tribunnews.com/ Ibriza Fasti Ifhami
Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (7/2/2024). ( 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar- Mahfud menyatakan, semua barisan pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan seluruh rakyat Indonesia, diharapkan tetap tenang dan menunggu hasil final tabulasi suara hasil Pilpres 2024 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Saudara-saudara, pemilu telah kita lewati. Saya berharap, semua barisan pendukung dan seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang dan menunggu hasil final tabulasi suara yang dilakukan secara manual oleh KPU,” ujar Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Mahfud, Arsjad Rasjid, sebagaimana keterangan pers, Rabu (14/2/2024).

Diketahui, hari ini masyarakat memberikan suaranya di 820.161 tempat pemungutan suara (TPS) dalam negeri. Karakteristik pemilihan umum (pemilu) di Indonesia adalah yang paling kompleks dan rumit di dunia, di mana dilaksanakan pemilu presiden (pilpres) dan pemilu legislatif (pileg) dalam satu hari. 

Baca juga: Prabowo Unggul Sementara di QC Litbang Kompas, Strategi Gemoy Dianggap Berhasil Gaet Swing Voters

Pengumuman hasil hitung suara secara cepat atau quick count perolehan suara Pilpres 2024 beberapa lembaga survei mulai bermunculan sejak pukul 15:00 waktu Indonesia bagian barat (WIB). Hasilnya, menunjukkan pasangan capres-cawapres 02, Prabowo-Gibran unggul di atas 55 persen. Capres-cawapres 01, Anies-Muhaimin sekitar 22 sampai 25 persen dan capres-cawapres 03, 15 sampai 17 persen.  

“Kami tentu menghargai lembaga-lembaga survei yang telah bekerja keras untuk melakukan exit poll dan juga quick count. Namun, quick count bukan hasil akhir. Jangan lupa bahwa hasil resmi pemilu ditentukan oleh rekapitulasi manual KPU,” lanjut Arsjad. 

Arsjad mengatakan, publik tentunya tidak bisa mengabaikan laporan dan bukti yang menunjukkan pasangan 03 menjadi target dari berbagai bentuk kecurangan dan intimidasi.

“Kecurangan-kecurangan ini adalah serangan terhadap proses demokrasi kita, dan kami menyerukan agar setiap tindakan kecurangan diselidiki secara menyeluruh, karena terindikasi dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan massif,” ungkap Arsjad.

Baca juga: Pernyataan Megawati, Surya Paloh, dan AHY usai Mencoblos Pemilu 2024

Tim Hukum TPN,  menurut Arsjad, terus melakukan investigasi dan akan melaporkan berbagai kecurangan tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK). 

“Saya selalu percaya, kita berada di sisi yang sama dengan rakyat. Walaupun banyak keadaan yang tidak menguntungkan kita, suara dan kehendak rakyat tidak mungkin dihentikan atau dibengkokkan oleh apa pun atau siapa pun yang mencoba untuk melakukannya,” lanjut Arsjad.

Bagi Ganjar-Mahfud, menurut Arsjad, pilpres bukanlah masalah menang atau kalah, melainkan untuk memastikan pemilu kita berlangsung secara konstitusional, jujur, dan adil. 

“Kami meminta para pendukung untuk tetap tenang dan menghormati proses penghitungan resmi yang sedang berlangsung. Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang matang. Mari kita terus kawal dan tunggu hasil real count yang dilakukan KPU,” pungkas Arsjad. (Tribunnews/Yls)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan