Sabtu, 9 Agustus 2025

Pilpres 2024

Apa Penyebab Ganjar-Mahfud Kalah di 'Kandang Banteng', tapi PDIP Menang?

Begini analisa pengamat terkait penyebab Ganjar-Mahfud kalah di Jawa Tengah dan Bali, tetapi PDIP menang.

TPN Ganjar Mahfud/TPN Ganjar Mahfud
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD hadir saat debat calon presiden Pemilu 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Begini analisa pengamat terkait penyebab Ganjar-Mahfud kalah di Jawa Tengah dan Bali tetapi PDIP menang. 

Ujang mengatakan kampanye terakhir yang digelar tersebut ternyata hanya bisa berefek kepada suara PDIP dan tidak berdampak pada raihan suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah.

"Ya ini di luar dugaan PDIP ya. PDIP merasa percaya diri dan kampanye terakhir di Jawa Tengah, besar-besaran untuk menjaga suara partai sekaligus yang sama untuk memenangkan Ganjar-Mahfud."

"Tapi fakta dan kenyataannya, mereka bisa mengawal suara partai, tetapi tidak bisa memenangkan Ganjar-Mahfud," katanya kepada Tribunnews.com, Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Presiden Jokowi Sumringah Ditanya soal Hasil Hitung Cepat Pilpres: Quick Count Metode Ilmiah

Ujang menilai tergerusnya suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah akibat 'Jokowi Effect' di mana Presiden Jokowi terus menyasar Jawa Tengah dan Bali lewat gelontoran bantuan sosial (bansos) yang kerap disalurkannya menjelang pencoblosan.

"Mungkin ada faktor lain yaitu efek Jokowi, ya yang melakukan operasi di Jawa Tengah untuk memenangkan Prabowo-Gibran dan hasilnya Prabowo-Gibran menang."

"Makannya bansos itu kan jor-joran diberikan di Jawa Tengah. Ya itulah Jokowi Effect," jelasnya.

Selain efek gelontoran bansos, Ujang menilai faktor ketokohan Jokowi dan Gibran juga menjadi faktor Ganjar-Mahfud kalah dari pasangan capres-cawapres nomor urut 2 tersebut.

"Jokowi kan orang Solo, orang Jawa Tengah. Gibran juga orang Solo. Jadi ya bisa merebut suara di situ sehingga Prabowo-Gibran menang di situ," ujarnya.

PDIP Menang di Jateng-Bali soal Harga Diri

Bendera PDIP
Bendera PDIP (TribunJogja.com/Hasan Sakri Gozali)

Sementara terkait PDIP tetap menang di Jawa Tengah dan Bali, Ujang menilai hal tersebut soal harga diri.

Sehingga, sambungnya, para kader hingga simpatisan PDIP relah berjuang untuk 'memeloti' hasil hitungan suara di TPS di Jawa Tengah maupun Bali.

"Ya (PDIP) bisa menang di kandangnya karena, ya kalau saya, tahu psikologi PDIP. Ini soal harga diri."

"Jadi itu ditongkrongin suara. Ditongkrongin itu rakyat, kader. Dan dalam konteks itu, PDIP berhasil menjaga suaranya," ujarnya.

Caleg PDIP 'Selamatkan' Diri Sendiri, Ogah Menangkan Ganjar-Mahfud

Ujang juga menilai kalahnya Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah dan Bali akibat caleg PDIP yang lebih memilih untuk memikirkan nasib suaranya di Pileg 2024.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan