Kamis, 14 Agustus 2025

Pilpres 2024

KPU: Per 20 Februari Data Suara Masuk ke Sirekap Capai 72,81 Persen

Sebelumnya, angka dalam Sirekap berdasarkan beberapa laporan tak bergerak sama sekali. Dalam klasifikasinya, KPU menjelaskan hal itu dikarenakan pihak

pemilu2024.kpu.go.id
Tangkap layar hasil hitung suara nyata atau real count Pilpres 2024 dengan menggunakan Sirekap di laman resmi KPU RI, Selasa (20/2/202) pukul 21/40 WIB. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyatakan jumlah data rekapitulasi suara hasil Pemilu 2024 yang masuk ke dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) sudah mencapai 72,81 persen.

HIngga Selasa, 20 Februari 2024 pukul 17.00 WIB tercatat sebanyak 72,81 persen suara nasional.  

"Versi 20 Februari 2024 pukul 17.00, itu sudah 72,81 persen," kata anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos di kantornya, Selasa (20/2/2024).

Sebelumnya, angka dalam Sirekap berdasarkan beberapa laporan tak bergerak sama sekali. Dalam klasifikasinya, KPU menjelaskan hal itu dikarenakan pihaknya sedang melakukan akurasi data.

Proses akurasi itu dilakukan manual oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Proses akurasi ini diakui KPU sebagai langkah pihaknya untuk memberikan keterbukaan data pemilu terhadap publik.

Selang beberapa hari setelah akurasi, jumlah angka rekapitulasi dalam Sirekap mengalami peningkatan. Betty menjelaskan, angka ini naik juga disebabkan oleh penyelenggara setempat yang melakukan rekapitulasi telah mendapat jaringan.

Baca juga: Soroti Sirekap, Hadar Gumay: KPU Tidak Siap Hadapi Pemilu, Semua Berantakan

Sebagaimana diketahui, penggunaan Sirekap sendiri berbasis teknologi yang membutuhkan jaringan untuk mengunggah dokumen formulir C Hasil (plano).

"Tentu biasa ya penambahannya. Kalau apa saja yang ke menyebabkan? Coverage internet yang sudah mengumpulkan di hari pertama, kedua, ketiga ini luar biasa, ini terjadi peningkatan. Kemungkinan terjadi peningkatan yang saya rasa gapnya sudah 13 persen dari tanggal terakhir," tuturnya.

"Karena kalau misalnya yang wilayahnya coverage internet yang baik langsung sampai ke kita. Sisanya tinggal sedikit, salah satunya adalah yang metode yang offline," tambah Betty.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan