Minggu, 10 Agustus 2025

Pilpres 2024

Roy Suryo Kantongi Bukti Kejanggalan Sirekap, Ada Program Tersembunyi Sengaja Dimasukan

Roy Suryo menyebut Sirekap tidak layak digunakan untuk kemajuan bangsa karena banyak kejanggalan yang terlihat.

KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Roy Suryo saat masih menjabat Wakil Ketua Umum Partai Demokrat - Roy Suryo soal kejanggalan Sirekap 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar telematika Roy Suryo mengaku telah mengantongi bukti kejanggalan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang digunakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam perhitungan suara Pemilu 2024.

Roy Suryo telah menemukan setidaknya ada tiga kejanggalan.

Bukti-bukti itu, kata Roy Suryo, membuat Sirekap tidak layak digunakan untuk kemajuan bangsa.

“Ada sejumlah kejanggalan yang membuat Sirekap tidak pantas digunakan. Artinya, sistem ini tidak layak digunakan untuk dipertaruhkan kemajuan bangsa,” kata Roy Rabu (28/2/2024) dikutip dari WartaKotalive.com.

Kejanggalan pertama yakni Sirekap berulang kali mengalami perubahan, bakan Roy menyebut sudah ada perubahan sebanyak 10 kali.

Padahal sistem tersebut sudah harus dijalankan.

Ibarat permainan sudah dimulai, namun software baru sempat diperbarui.

Hal itu membuat Sirekap yang diunduh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tidak sama.

Kedua, Roy Suryo menemukan ada program tersembunyi yang sengaja dimasukan dalam sistem tersebut.

Hal itu terjadi pada saat hari pencoblosan 14 Februari sekira pukul 19.00 WIB dan belum ada data dari tempat pemungutan suara (TPS) yang masuk. 

Roy Suryo menyebut Sirekap seolah-olah diretas berdasarkan data yang diperoleh dari KPU.

Baca juga: Rekapitulasi Nasional Hari Kedua, Suara Prabowo-Gibran Unggul di Osaka

“Sebenarnya bukan di-hack (diretas) tapi dimatikan, karena kepentingan untuk memasukkan program tersembunyi, pada pukul 19.00 WIB di tabulasi Sirekap muncul persentase seperti quick count."

“Saya ada buktinya. Saya backup data-data Sirekap. Saya pertanggung jawabkan itu semua,” jelas Roy Suryo.

Sehingga, data perolehan suara paslon nomor 01 mendapat sekitar 24 persen, paslon nomor 02 mendapat kiranya 58 persen, dan paslon nomor 03 mendapat kurang lebih 17 persen.  

“Mau kapan pun angkanya itu, paling naik nol komanya dan ini sangat tidak masuk akal karena Sirekap itu sudah dikendalikan karena ada script-nya dalam rumus tersebut,” ujar Roy Suryo.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan