Rabu, 13 Agustus 2025

Pilpres 2024

Mahfud MD Soroti Beda Pernyataan Presiden dengan Menterinya soal Program Makan Siang Gratis

Menurut Mahfud hal tersebut terjadi karena isu tersebut sudah tidak terkoordinasi lagi.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Gita Irawan
Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3 Mahfud MD usai berolahraga di Gelora Bung Karno Senayan Jakarta pada Jumat (1/3/2024). 

Pasalnya, kata dia, program tersebut akan menyasar sekitar 83 juta anak di Indonesia yang akan menerima makan siang dan susu gratis.

"Harus dibahas secara seksama agar terdeliver dengan baik," kata AHY.

Ia mengatakan program makan siang gratis tersebut bukan hanya bertujuan untuk mengentaskan masalah stunting, melainkan juga menggerakkan ekonomi.

Menurutnya adanya program tersebut akan berdampak pada meningkatnya permintaan terhadap bahan pokok.

"Program makan siang gratis termasuk susu tujuannya untuk menggerakan ekonomi karena ada demand yang besar, akan ada permintaan terhadap bahan pokok pangan yang besar, karena bisa dibayangkan satu anak saja beras, nasi, lauk, sayur, buah, susu kalikan 83 juta jadi akan terjadi perputaran ekonomi di tingkat, daerah di tingkat lokal," kata AHY.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pembahasan program makan siang gratis dilakukan agar terjadi kesinambungan pada program pemerintah.

"Itu untuk jaga-jaga saja, antisipasi saja itu. Agar ada kesinambungan antara program yang sudah ada tahun 2024 nanti tidak putus pada tahun 2025," ujar Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta pada Selasa (27/2/2024).

Pendanaan program makan siang gratis, kata dia, bisa masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 maupun RAPBN Perubahan 2025.

Pembahasan ini, kata dia, dilakukan agar proses transisi Pemerintahan berjalan dengan mulus.

"Syukur-syukur kalau enggak berubah, memang dirancang kan biar kompetibel aja biar berkesinambungan dari APBN sebelumnya dengan APBN berikutnya. Sehingga proses transisi itu tidak harus kayak ada apa ada pembatasan gitu. Ini smooth aja," kata dia.

TPN Singgung Etika Kenegaraan

Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo - Mahfud MD, Benny Rhamdani menilai, langkah kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membahas program makan siang gratis Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka dalam Sidang Kabinet di Istana Negara sangat aneh.

"Janji Prabowo-Gibran anehnya yang membayar Pak Jokowi," kata Benny saat ditemui di Pelataran Menteng, Jakarta, Rabu (28/2/2024).

Menurut Benny, harusnya program makan siang gratis Prabowo-Gibran tersebut tak dibahas Pemerintahan Jokowi.

"Kalau secara ideal siapa yang berjanji dan berhutang adalah mereka yang membayar," ujarnya.

Dia menegaskan, hal tersebut bagian dari etika kenegaraan dalam penyelanggaraan sebuah negara.

"Ini kan masalah etika kenegaraan dan masalah anggaran pendapatan belanja negara," ucap Benny.

"Kalaupun pada saatnya siapapun yang membayar adalah yang berjanji dan bukan Jokowi," tuturnya menambahkan.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan