Pilpres 2024
Hasto Sebut Algoritma Khusus Kunci Suara Ganjar, Eep Ungkap 5 Modus Pencurian Suara Pemilu 2024
Eep memaparkan modus pertama, yakni modus dugaan penggelembungan suara melebihi 102 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) di tempat pemungutan suara
Editor:
Acos Abdul Qodir
“Ini adalah pemalsuan C Hasil dan dibuktikan dengan tanda tangan orang yang sama tetapi berbeda. Jika ditemukan dalam jumlah besar berpotensi menjadi bukti kecurangan TSM. Ini sedang dikerjakan sejumlah jaringan. Dan kita tunggu hasilnya dalam waktu dekat,” kata dia.

Keempat, dugaan modus memindahkan suara parpol atau tanda gambar.
Diketahui, ada tiga cara memilih caleg, yakni memilih caleg saja, memilih caleg dan parpol, memilih partai.
Jika memilih caleg, maka caleg akan memantau suaranya masing-masing. Tapi, seringkali pemilik suara mencoblos suara partai. Hal ini memiliki kelemahan karena tidak ada pemantau yang secara jeli dan sigap mengawasi, sehingga dimanfaatkan untuk memindahkan suara pemilih partai ke partai yang lain.
“Ini tidak berisiko karena pemantau dari parpol tidak sigap untuk mengamankan suara partainya. Jika ini terjadi maka parpol tertentu bisa mendapat penambahan suara atau penggelembungan suara yang diraih dari parpol lain,” tutur Eep.
Baca juga: Kabar Gembira Buat Myted, Ajudan Prabowo Mayor Teddy Dipromosikan jadi Wadanyonif Para Rider 328
Berdasarkan pengalaman Polmark Indonesia, katanya, pada Pemilu 2019 ketika pihaknya mendapat hasil lengkap pileg per TPS, ternyata di KPU tidak ada data pemilih mencoblos parpol per TPS.
“Yang lengkap adalah data rekap mulai level di kecamatan. Ini mengundang pertanyaan serius dan secara logis bisa dikatakan mengundang praktik pemindahan suara parpol sangat terbuka untuk terjadi,” lanjutnya.
Kelima, memindahkan suara tidak sah ke paslon atau caleg dan partai tertentu.
Eep menjelaskan, bahwa suara pemilih ada yang sah dan tidak sah karena berbagai sebab. Misalnya, surat suara sobek, memilih tiga paslon pilpres sekaligus atay mencoblos semua partai sekaligus.
Suara tidak sah digabung suara sah adalah jumlah orang yang datang ke TPS, dan ini terdata di meja 1 tempat pendafataran awal di TPS. Ketika memindahkan suara tidak sah ke paslon, caleg, parpol tertentu tidak akan ada perubahan komposisi yang berubah, kecuali tingkat partisipasi.
“Tingkat partisipasi diukur dari jumlah suara sah, bukan jumlah orang yang datang ke TPS. Jadi, jika ada suara tidak sah dipindahkan ke salah satu caleg, paslon atau partai tertentu, maka tingkat partisipasi bertambah,” pungkasnya.
Ada Algoritma Tertentu, Hasto: KPU Pura-pura Ga Tahu IP Adress Dipindahkan
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya menyampaikan dugaan adanya algoritma yang seolah menekan suara Ganjar-Mahfud berada di angka maksimal 17 persen dalam sistem rekapitulasi suara Sirekap KPU.
Hasto mengatakan, hal itu diketahui setelah berbicara dengan pakar teknologi informasi yang enggan ia beberkan identitasnya.
"Misalnya dimasukkannya suatu algoritma untuk nge-lock perolehan Pak Ganjar itu hanya maksimum 17 persen," kata Hasto di Election Talk FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).

Hasto juga mengatakan, ada pula gangguan siber dalam proses form C1. Menurutnya, perlu ada audit forensik dan meta untuk mengusut gangguan-gangguan itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.