Pilkada Serentak 2024
Demokrat Susul PAN Enggan Usung Ahok di Pilkada Sumut 2024, Lebih Pilih Bobby Nasution
Demokrat menolak mengusung Basuki Tjahja Purnama atau Ahok menjadi bakal calon gubernur Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah PAN, kini giliran partai Demokrat menolak mengusung Basuki Tjahja Purnama atau Ahok menjadi bakal calon gubernur Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Partai berlambang bintang mercy itu sudah memiliki kandidat lain yang bakal didukung dalam Pilkada Sumut 2024.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani mengatakan pihaknya sudah sepakat untuk mengusung Bobby Nasution yang kini sudah menjadi kader Gerindra enjadi calon gubernur Sumatera Utara.
"Saat ini sudah semakin mengarah dan mengerucut untuk mengusung Kader Partai Gerindra Bobby Nasution," kata Kamhar saat dikonfirmasi, Minggu (26/5/2024).
Ia menyatakan Demokrat ingin melanjutkan kebersamaan bersama Koalisi Indonesia Maju yang sudah memenangkan Prabowo-Gibran.
Khususnya, kata dia, dalam perhelatan pemilihan gubernur di 38 provinsi.
Baca juga: Apa Alasan PAN Lebih Pilih Menantu Jokowi daripada Ahok di Pilkada Sumut?
"Partai Demokrat telah berkomitmen untuk senantiasa selaras dengan Koalisi Indonesia Maju di tingkat pusat pada pilkada serentak mendatang, utamanya pada Pemilihan Gubernur," ungkapnya.
Di sisi lain, Kamhar menghormati Ahok yang sudah masuk bursa calon gubernur Sumatera Utara.
Baginya, hal tersebut merupakan hak politik eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Silahkan saja Pak Ahok masuk bursa Cagub Sumut, itu hak politik beliau. Kami tak ingin mengomentari lebih jauh," ucapnya.
Baca juga: Mesra Dengan PDIP, Edy Rahmayadi Siap Lawan Menantu Jokowi, Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga mengatakan partainya sudah berkomitmen mengusung Bobby Nasution daripada Ahok.
"Di Sumatera Utara, PAN menegaskan akan mengusung Mas Bobby Nasution menjadi calon Gubernur Sumatera Utara," kata Viva saat dikonfirmasi, Minggu (26/5/2024).
Viva pun mengungkap alasan Bobby dianggap lebih layak dibandingkan Ahok.
Satu di antaranya, Bobby merupakan keturunan asli Sumut yang sudah mengetahui adat istiadat daerah setempat.
"Alasannya dia (Bobby) berpengalaman di pemerintahan sebagai Wali Kota dan yang kedua mas bobby itu orang sumatera utara itu sendiri yang paham peta, psikologis, ada istiadat masyarakat Sumatera Utara," ucapnya.
Lebih lanjut, Viva pun meyakini syarat-syarat itulah yang harus dipenuhi untuk bakal cagub yang akan maju di Sumut. Syarat itu dianggap hanya bisa dipenuhi oleh Bobby.
"Kami yakin Mas Bobby akan dapat menjalani pilkada ini dengan baik," kata dia.
Terpisah, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan dirinya menunggu penugasan dari PDIP untuk maju Pilkada Sumut 2024.
"Tunggu tugas saja," kata Ahok saat ditemui di arena Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).
Ahok mengakui jika dirinya diusulkan untuk maju di Pilkada Sumut. Namun, dia menyebut keputusannya ada di DPP PDIP.
"Ya kita terima kasih lah ya teman-teman dari DPD Sumut minta ke sana. Tapi kan kita kan keputusan semua kan bukan di kita," ujarnya.
Ahok disebut siap menjadi Cagub Sumut di Pilkada 2024 disampaikan Ketua DPD PDIP Sumut, Rapidin Simbolon.
Rapidin mengaku sudah beberapa kali berkomunikasi dengan mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Dengan Pak Ahok saya sudah dua kali berkomunikasi, 'Kalau Anda diterjunkan di Sumut siap enggak Pak Ahok?', 'Kalau sudah partai yang instruksikan, jangankan Sumut, ke Papua juga saya siap'. Itu jawaban kader sejati," kata Rapidin saat ditemui di arena Rakernas V PDIP.
Namun, dia menjelaskan hingga kini belum ada nama bakal calon gubernur yang pasti akan diusung PDIP di Sumatera Utara.
Rapidin menuturkan saat ini PDIP Sumatera Utara masih melakukan penjaringan dan penyaringan nama-nama yang akan diusung.
Menurutnya, sejumlah sosok eksternal juga ikut mendaftar agar didukung maju dalam Pilkada Sumatera Utara 2024.
Beberapa nama tersebut seperti Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023, yakni Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah alias Ijeck.
Sementara dari internal PDIP, Rapidin mengungkapkan ada Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan.
"Semua digodok nama," ungkapnya.
Dia menerangkan PDIP bisa mengusung sendiri bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara di 2024.
Sebab, partai berlambang banteng moncong putih itu mempunyai lebih dari 20 persen kursi DPRD Sumatera Utara.
Meski demikian, Rapidin menyatakan PDIP tetap akan membuka pintu kerja sama dengan semua partai politik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.