Selasa, 30 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

Maju Mundur Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta, Saat Anies Nyatakan Siap Bertemu dengan Prabowo

Ridwan Kamil menjadi salah satu jagoan yang didorong partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilgub DKI Jakarta.

Editor: Wahyu Aji
Kolase Tribun Jabar
Ridwan Kamil dan Anies Baswedan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ridwan Kamil menjadi satu jagoan yang didorong partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilgub DKI Jakarta.

Tapi kepastian bekas Gubernur Jawa Barat itu bakal maju di Pilgub Jakarta belum bisa dipastikan sampai saat ini.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini awalnya didorong Partai Gerindra untuk maju.

Namun Golkar tempat Ridwan Kamil bernaung belum kunjung memberikan rekomendasi.

Partai Demokrat menegaskan, rencana KIM mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024 belum final.

Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Hasrya mengatakan, hingga kini KIM masih mengkomunikasikan sosok yang akan diusung di Pilkada Jakarta mendatang.

Ia berujar, Demorkat pun masih mempelajari calon yang tepat untuk diusung.

"Ya terbuka, masih kita pelajari," ujar Riefky.

Kendati demikian, Demokrat menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Ridwan Kamil dan Golkar.

Alasan elektabilitas turun

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia mengakui elektabilitas Ridwan Kamil turun setelah nama Anies Baswedan muncul dalam bursa Pilkada Jakarta 2024.

Doli menyebut, elektabilitas Ridwan Kamil sempat tinggi setelah baliho mantan Gubernur Jawa Barat itu muncul di publik.

"Dulu waktu pertama kali RK memasang billboard 'on the way ke Jakarta', memang waktu itu punya daya kejut. Nah elektabilitasnya lumayan. Tetapi begitu nama-nama lain muncul kemudian dicalonkan, didengungkan, muncul nama Anies Baswedan, muncul nama Basuki Tjahaja Purnama, segala macem, nah ini menurun elektabilitas nya," ujar Doli, Kamis.

Saat baliho itu muncul, Ridwan Kamil masih menganggap Anies tak akan mencalonkan diri di Pilkada Jakarta 2024.

Terlebih, Anies sempat menjadi calon presiden (capres) 2024 meski akhirnya kalah dari Prabowo Subianto.

"Makanya waktu itu begitu dibuat dia buat atribut OTW Jakarta itu kan ada kejutan juga ya kan, membuat hentakan juga sehingga waktu itu elektabilitasnya paling tinggi dibanding yang lain," ungkap Doli.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan