Pilkada Serentak 2024
Pengamat Sebut Ridwan Kamil Minim Resistensi Bila Maju Pilkada Jakarta
Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil disebut paling minim resitensi di Pilkada Jakarta 2014 dibandingkan calon lainnya, Anies dan Ahok.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil disebut paling minim resitensi di Pilkada Jakarta 2024.
Diketahui, sejumlah survei menempatkan tiga nama yang memiliki elektabilitas tertinggi di Pilkada Jakarta 2024 yakni Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Ridwan Kamil
Peneliti Indonesia Strategic Institute (INSTRAT) Adi Nugroho mengungkap dua hal terkait sosok calon Gubernur DKI Jakarta.
Dimana, Adi berkaca pada hasil riset terbaru Litbang Kompas.
"Terlihat bahwa Ridwan Kamil memiliki potensi yang paling tinggi, relatif terhadap bakal calon lainnya, untuk kontestasi pemilihan gubernur Jakarta mendatang," kata Adi dalam keterangan tertulis, Jumat (19//7/2024).
"Setidaknya saya membacanya dari dua hal, yaitu pertama, tingkat resistensi yang rendah dan mulai terbentuknya pemilih inti yang lebih tinggi dari kandidat lain," sambungnya.
Adi mengungkapkan resistensi yang rendah dapat dibaca dari hanya 12 persen responden yang secara tegas menyatakan tidak akan memilih Ridwan Kamil.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan calon-calon lainnya seperti Anies dan Ahok, yang masing-masing memiliki tingkat resistensi sebesar 17,3 persen dan 17,8 persen.
“Resistensi yang rendah ini menunjukkan bahwa Ridwan Kamil lebih diterima oleh masyarakat Jakarta dan memiliki peluang lebih besar untuk meraih suara mayoritas,” kata Adi.
Baca juga: Golkar Sengaja Pasang Jusuf Hamka di DKI dan Ridwan Kamil di Jabar, Sinyal Kaesang DKI 01?
Selain itu, Adi menilai potensi terpilihnya Ridwan Kamil juga bisa dibaca dari dukungan agregat yang tinggi.
“Maksudnya, jika kita gabungkan kategori ‘Pasti akan memilih’ dan ‘Mempertimbangkan akan memilih’, Ridwan Kamil memperoleh dukungan agregat yang paling tinggi di antara calon-calon lainnya. Sebanyak 24 persen responden menyatakan pasti akan memilih Ridwan Kamil, sementara 52,3 persen lainnya mempertimbangkan untuk memilihnya," kata Adi.
"Dengan total agregat sebesar 76,3 persen, Ridwan Kamil unggul dibandingkan dengan Anies (75,3 persen) dan Ahok (74,4 persen),” imbuh Andi.
Angka-angka ini, lanjut Adi, menunjukkan bahwa Ridwan Kamil memiliki daya tarik yang lebih luas di kalangan pemilih Jakarta.
Dukungan yang kuat ini, dipadukan dengan resistensi yang minim, memberikan Ridwan Kamil keunggulan kompetitif yang signifikan.
“Jadi, salah satu kesimpulan menarik dari riset Litbang Kompas tersebut ialah bahwa Ridwan Kamil adalah calon gubernur yang paling potensial untuk Jakarta. Tingkat resistensi yang rendah dan dukungan agregat yang tinggi membuatnya menonjol di antara calon-calon lainnya,” ujarnya.
Baca juga: Hasil Survei 3 Lembaga soal Pilkada Jabar 2024: Elektabilitas Ridwan Kamil Tak Tertandingi
Dukungan agregat yang tinggi tersebut mencerminkan kekuatan Ridwan Kamil dalam berkomunikasi dan membangun kepercayaan dengan berbagai lapisan dan kelompok masyarakat di Jakarta, tambah Adi.
“Namun demikian, tentunya kita masih menunggu keputusan dari Partai Golkar untuk nasib Ridwan Kamil ke depan, apakah ia akan ditugaskan ke Jawa Barat atau Jakarta. Menurut saya, perlu juga untuk dicermati kemungkinan-kemungkinan yang terkait dengan karakter personal Ridwan Kamil. Misalnya, apakah Ridwan Kamil secara personal akan tetap bersikeras untuk berkompetisi di Jakarta,” kata Adi.
Adi memperkirakan tidak tertutup kemungkinan Ridwan Kamil pada akhirnya maju sebagai cagub Jakarta, meski mungkin tetap dalam skema Koalisi Indonesia Maju (KIM), namun tanpa Partai Golkar.
“Jika hal tersebut terjadi, Partai Golkar dapat kehilangan kesempatan momentum kemenangan sekaligus baik di Jawa Barat maupun Jakarta,” pungkas Adi.
Golkar Dongkrak Elektabilitas Ridwan Kamil
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya akan mencoba mendongkrak elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta.
Sebab, berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas Ridwan Kamil kalah dari Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menduduki posisi 1 dan 2.
Meski begitu, kata dia, elektabilitas Ridwan Kamil di Jawa Barat juga harus tetap didongkrak.
Ridwan Kamil memang mendapat dua surat tugas dari Golkar, yakni maju di Jakarta dan Jabar.
"Ya tentu dua-duanya harus kita dongkrak dulu," ujar Airlangga di JS Luwansa, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2024) malam.
Baca juga: Jusuf Hamka Jadi Cawagub Kaesang di Pilkada Jakarta atau Cawagub Ridwan Kamil di Jabar?
Airlangga menyampaikan, Golkar masih memiliki waktu sekitar satu bulan untuk bekerja keras dalam meningkatkan elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta.
Litbang Kompas sebelumnya melakukan survei mengenai kekuatan politik di Pilgub Jakarta 2024. Hasilnya, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta petahana Anies Baswedan masih berada di urutan pertama.
Anies memperoleh elektabilitas sebesar 29,8 persen. Namanya disusul oleh Eks Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok 20 persen dan Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 8,5 persen.
Survei ini dilakukan pada 15-20 Juni 2024. Responden sebanyak 400 orang dipilih secara acak menggunakan metode pencupilkan sistematis bertingkat di Jakarta.
Adapun margin of error survei dari survei ini sebesar 4,9 persen dan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.