Kamis, 11 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

Debat Perdana Panggung bagi RK dan Pramono, Persona Dharma Pongrekun Melemah

Pengamat menganggap secara umum debat perdana ini hanya menjadi panggung bagi pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno.

Tangkapan Layar YouTube KPU PROVINSI DKI JAKARTA
Ridwan Kamil (kiri) dan Pramono Anung (kanan) dalam debat Pilgub Jakarta di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Utara, Minggu (6/10/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Komunikasi Politik, Jamiluddin Ritonga menilai pasangan Ridwan Kamil-Suswono unggul dalam debat perdana calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Pilkada Jakarta 2024.

Ia bahkan menganggap secara umum debat perdana ini hanya menjadi panggung bagi pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno.

Pasalnya, kata Jamil, pasangan independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto kalah dalam segala hal.

"Debat pertama yang mengusung tema Penguatan SDM dan Transformasi Kota Global tampak didominasi pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Pramono Anung-Rano Karno."

"Sebab, tema yang diangkat cenderung lebih dikuasai dua paslon tersebut," kata Jamil pada Senin (7/10/2024) dikutip dari TribunJakarta.com.

Selain menguasai substansi temanya, kedua pasangan ini juga unggul dalam public speaking.

Sementara, Dharma tampak lemah dalam kapabilitas sehingga tidak memancarkan personanya.

"Personanya semakin melemah karena tidak ditopang retorika yang baik," ujar Jamil.

Jamil mengatakan, Ridwan Kamil dan Pramono tampaknya bersaing ketat.

Sebab, Pramono juga kuat dalam pembahasan Penguatan SDM.

"Namun bila dilihat dari sisi retorika atau public speaking, Ridwan Kamil tampak lebih unggul dibandingkan Pramono Anung dan Dharma Pongrekun. 

Baca juga: Pertemuan Anies dan Ridwan Kamil-Suswono Sudah Dijadwalkan, PKS: Tinggal Finalisasi

"Ridwan Kamil tampak lebih santai dan informal sementara dua calon lainnya terlihat lebih kaku dan formal layaknya seorang birokrat berpidato atau berbicara," papar Jamil.

Keformalan Pramono memang dapat dicairkan oleh Rano Karno.

Sebab, ia melihat Rano cenderung kuat dalam beretorika, terutama dalam menonjolkan pidato yang santai dan informal. 

Meskipun begitu, peran Rano menurutnya tak signifikan menutupi keformalan Pramono.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan