Kamis, 11 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

Survei Litbang Kompas Oktober 2024: Pramono-Rano Terpopuler, Elektabilitas Salip Ridwan-Suswono

Elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno bersaing ketat dengan paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono.

Kolase/Instagram kpu_dki
PILKADA JAKARTA 2024 - Bakal calon Gubernur di Pilkada Jakarta 2024, dari kiri ke kanan: Pramono Anung, Ridwan Kamil dan Dharma Pongrekun. Tanpa Anies, siapa cagub terkuat? Survei Pilkada Jakarta 2024, elektabilitas Pramono Anung vs Ridwan Kamil vs Dharma Pongrekun. 

Diketahui, hasil survei Pilgub Jakarta 2024 versi Litbang Kompas sama dengan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) dengan menempatkan Pramono Anung-Rano Karno pada posisi pertama.

Melansir WartaKotalive.com, LSI merilis hasil survei elektabilitas tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2024 pada Rabu (23/10/2024).

Survei tersebut menempatkan pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno di posisi teratas.

Dalam survei terbaru LSI yang digelar pada 10-17 Oktober 2024, elektabilitas Pramono-Rano Karno di angka 41,6 persen.

Sementara itu, pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono memiliki elektabilitas 37,4 persen.

Dengan demikian, elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno kini menyalip Ridwan Kamil-Suswono yang sebelumnya unggul dan berada di posisi atas.

Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, saat merilis hasil survei terbarunya, Rabu (23/10/2024).

Djayadi memaparkan, secara tren, pasangan Pram-Rano memang terus menanjak dari empat hasil survei yang telah dilakukan oleh tiga lembaga survei mengenai Pilkada Jakarta.

Terutama dalam kurun waktu sebulan terakhir.

"Ada kecenderungan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil–Suswono mengalami penurunan, sedangkan elektabilitas pasangan Dharma-Kun cenderung stabil," kata Djayadi.

Paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Abyoto, memperoleh elektabilitas 6,6 persen.

Sisanya, 14,4 persen adalah massa mengambang yang belum menentukan pilihan.

Djayadi menilai putaran kedua sangat mungkin terjadi mengingat jumlah responden yang belum memberikan jawaban masih banyak.

"Dari temuan hasil survei ini menunjukkan putaran kedua sangat mungkin terjadi."

 "Hal ini bila melihat ada 14,4 persen responden yang belum menentukan pilihan. Jadi belum ada yang dapat 50 persen + 1,” ungkap Djayadi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan