Selasa, 26 Agustus 2025

Pilkada Serentak 2024

Jokowi: Tuduhan soal 'Partai Cokelat' di Pilkada 2024 Perlu Dibuktikan, Laporkan ke Bawaslu

Tuduhan terhadap Jokowi dan 'partai cokelat' di Pilkada Jateng memanas.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: timtribunsolo
YouTube Kompas TV
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) telah selesai menggunakan hak pilih dalam Pilkada serentak 2024 di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/11/2024) - Tuduhan terhadap Jokowi dan 'partai cokelat' di Pilkada Jateng memanas. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden ke-7 RI Joko Widodo menanggapi tudingan yang menyebutnya mengerahkan "partai cokelat" untuk intervensi dalam Pilkada 2024, khususnya Pilgub Jawa Tengah.

Tuduhan ini terkait dengan dugaan pengerahan aparat kepolisian untuk mempengaruhi hasil suara dalam pemilihan tersebut.

Jokowi diketahui mendukung pasangan calon gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Taj Yasin, yang saat ini unggul berdasarkan hasil quick count dari sejumlah lembaga survei.

Mereka berhasil mengalahkan pesaingnya, Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi, yang didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Apa yang Dikatakan Jokowi?

Menanggapi tudingan dari PDIP, Jokowi meminta agar tuduhan tersebut dibuktikan.

"Itu dibuktikan saja, jangan hanya tuduhan-tuduhan," ujar Jokowi saat memberikan keterangan di Masjid Raya Medan pada Jumat, 29 November 2024.

Ia juga mendorong pihak yang merasa dirugikan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau Mahkamah Konstitusi (MK), menekankan bahwa semua proses Pilkada Jateng mengikuti mekanisme yang ada.

"Dilaporkan ke Bawaslu kan ada mekanismenya atau dibawa ke MK (Mahkamah Konstitusi)," katanya. 

Tuduhan dari PDIP

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut Jokowi dan "partai cokelat" sebagai bagian dari sisi gelap demokrasi dalam Pilkada serentak, termasuk di Jateng.

Baca juga: Polemik Partai Cokelat di Pilkada 2024: Dibantah Jokowi, Gerindra hingga Demokrat, MKD Sikapi

Menurutnya, ada intimidasi yang dilakukan untuk memenangkan calon yang didukung oleh Jokowi.

"Ini adalah perpaduan dari tiga aspek: ambisi Jokowi, gerakan Partai Cokelat, dan PJ Kepala Daerah. Ini menjadi kejahatan terhadap demokrasi," kata Hasto Kristiyanto dalam konfrensi pers di kantor DPP PDI Perjuangan, Kamis 28 November 2024. 

Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus, juga mengkritik budaya politik yang disebutnya "Jokowisme," yang dinilai menghalalkan segala cara untuk mencapai kemenangan.

"Dengan segala cara dan kekuasaan yang dimilikinya, melakukan upaya-upaya untuk menghasilkan Pemilu sesuai keinginannya," ujar Deddy. 

Apa yang Terjadi di Jateng?

Deddy Sitorus mengeklaim bahwa saat ini Jawa Tengah bukan lagi "kandang banteng" PDIP, melainkan "kandang bansos dan partai cokelat." Ia menekankan bahwa kekuasaan yang ada saat ini telah mempengaruhi proses politik di wilayah tersebut.

Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, mengekspresikan keprihatinan terhadap situasi di Jateng, mengingat pengalaman politiknya di daerah tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan