Selasa, 30 September 2025

Lilis sang Penenun Kain Baduy Terampil Menenun Sejak Umur 10 Tahun

Perempuan warga adat Baduy, Lebak, Banten memiliki keterampilan menenun turun temurun untuk keperluan sendiri. Kini kain Baduy disukai orang luar juga

TRIBUN BANTEN/RIZKI ASDOARMAN
Lilis perempuan warga adat Baduy di Kampung Kadu Ketug, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwdamar, Kabupaten Lebak, sedang menenun kain di rumahnya, Selasa (5/10/2021). 

Ia menjelaskan ide inovasinya di Villa Marina Anyer, Jalan Raya Anyer Km 20, Desa Cikoneng Serang Banten dalam acara Anyer MUA Vencor Community (AMVC), Selasa (5/10/2021)

Untuk merancang kain menjadi baju, dia membutuhkan waktu 30 menit dan make up 40-60 menit, sehingga secara keseluruhan membutuhkan waktu selama 1 jam 30 menit.

Dia dibantu oleh Grup blessing bersama Makeup Artis (MUA) Neng Zainal dari Kabupaten Serang.

Pakaian adat Baduy itu pun ditampilkan dalam acara fashin show.

Masing-masing peserta mengangkat pakaian adat nusantara lainnya.

Untuk merangkai baju, Rahmat membutuhkan dua kain batik Baduy kombinasi warna biru hitam kelompok masyarakat adat Banten itu.

"Butuh dua kain, satu untuk selendang dan satu lagi untuk penutup dada, kain utamanya hitam," terangnya.

Pada bagian dalamnya dia menggunakan kain hitam dan ikat pinggang warna hitam dan putih dari kain.

Dia juga mempertahankan ciri khas pakaian Baduy yaitu tidak boleh dipotong dan dijahit.(Tribunnews.com/ TribunBanten.com/Agung Y Wibowo/Mildaniati)

ARTIKEL INI JUGA TAYANG DI ;

Baca Selanjutnya: Kerajinan banten melihat proses pembuatan tenun baduy di desa kanekes kabupaten lebak

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan