Tragedi Priok Berdarah
Wagub DKI: Warga Main Bacok
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggap wajar beranggapan pengerahan 1.750 aparat Satuan Polisi Pamong Praja saat kerusuhan di areal makam Habib Hasan Al Haddad alias Mbah Priok Koja, 14 April 2010 lalu.
Editor:
Prawira

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menganggap wajar beranggapan pengerahan 1.750 aparat Satuan Polisi Pamong Praja saat kerusuhan di areal makam Habib Hasan Al Haddad alias Mbah Priok Koja, 14 April 2010 lalu.
Wakil Gubernur, Prijanto mengatakan, pengerahan 1.750 personil aparat Satpol PP tersebut bukanlah penyebab terjadinya bentrokan dengan warga.
"Tidak benar kalau dikatakan berlebihan. Ada banyak faktor dan pertimbangan untuk jumlah tersebut," ujarnya saat memberi Penjelasan mengenai kerusuhan Koja, di Balai Agung Pemprov DKI Jakarta, Rabu (26/5/2010).
Prijanto menjelaskan, pengerahan Satpol PP dengan jumlah sebesar itu tidaklah terkonsentrasi pada satu titik saja, melainkan ada empat sektor posisi Satpol PP dalam kerusuhan tersebut, yang kemudian menjadi terdesak akibat kedatangan massa warga.
"Kalau dibandingkan, warga itu bahkan ada yang bawa klewang. Mereka boleh membacok karena emosi, tapi Satpol PP tidak," jelasnya.
Orientasi Satpol PP dalam bentrokan tersebut, lanjut Prijanto adalah mengamankan dengan hidup-hidup. Sehingga, dengan keberingasan massa tersebut, aparat Satpol PP pun tetap terpukul mundur.
"Satpol PP terjepit. Sektor-sektor pengamanan jebol. Akhirnya kejadian menjadi berlarut-larut seperti itu," tandasnya.