DKI Cuma Punya Tiga Rumah Pemotongan Ayam Resmi
Dari delapan Rumah Pemotongan Ayam (RPA) yang akan dibangun Pemprov DKI bersama pihak swasta, Pemprov DKI
Penulis:
Danang Setiaji Prabowo
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari delapan Rumah Pemotongan Ayam (RPA) yang akan dibangun Pemprov DKI bersama pihak swasta, Pemprov DKI hanya membangun satu RPA sementara sisanya dibangun oleh swasta. Dengan demikian, sampai saat ini hanya ada tiga RPA yang resmi dimiliki oleh Pemprov DKI.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan Pertanian DKI, Ipih Ruyani, yang menerangkan sebelumnya di wilayah DKI sudah ada lima lokasi RPA resmi yang telah ditetapkan yaitu RPA Rawa Kepiting di Kawasan Industri Pulogadung, RPA Pulogadung di Jalan Palad, dan RPA Cakung di Jalan Penggilingan Jakarta Timur. Kemudian RPA Kebun Bibit di Petukangan Utara Jakarta Selatan dan RPA Ekadharma di Jalan Ekadharma, Srengseng Jakarta Barat.
"Dari lima RPA sebelumnya, yang resmi milik Pemprov DKI adalah RPA Rawa Kepiting dan RPA Kebun Bibit di Petukangan Utara. Dari delapan RPA baru yang akan dibangun nanti, Pemprov DKI hanya membangun RPA Kalideres dan sisanya dibangun oleh swasta. Saat ini ada tiga RPA yang dimiliki Pemprov DKI," ujar Ipih, Jumat (5/8/2011).
Menurutnya saat ini sedang ada peningkatan fisik RPA Rawa Kepiting yang sudah masuk tahap finishing. Dikatakannya, peningkatan fisik tersebut berupa penambahan tempat pemotongan ayam kampung. Ipih menuturkan saat ini terdapat kurang lebih 210 lokasi penampungan ayam dan 2.000 tempat pemotongan ayam yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.
"Adanya relokasi dengan dibangunnya RPA baru, tidak akan merugikan pembeli maupun pedagang. Bahkan keduanya bisa mendapat keuntungan," ucapnya.
Keuntungan yang didapat, ujar Ipih, seperti jaminan kualitas ayam yang dipotong di RPA jauh lebih baik jika dibanding dipotong di RPA liar. Selain itu pembeli dapat memperoleh daging ayam dengan kualitas baik, tanpa takut ayam yang dibelinya adalah ayam mati kemarin (tiren), berformalin atau gelonggongan.
Sebelumnya Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan saat ini terdapat perubahan pola dimana orang yang menkonsumsi daging yang datang ke Jakarta dalam bentuk hewan unggas, akan berubah sebagian dimana yang datang akan menjadi daging karkas dan beku dari daerah pemasok unggas sehingga lebih aman dan sehat.