Perkosaan di Angkot
Pelaku Pemerkosaan di Angkot adalah Sindikat Antarwilayah
Pada 14 Desember lalu, tiga tersangka pelaku pemerkosaan yang berhasil dibekuk polisi, YBR, DR, dan MSD memang berencana untuk mencari korban
Editor:
Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmalia Rekso P
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada 14 Desember lalu, tiga tersangka pelaku pemerkosaan yang berhasil dibekuk polisi, YBR, DR, dan MSD memang berencana untuk mencari korban, dengan menggunakan sebuah angot M-26 sebagai perangkap untuk menjerat mangsanya.
Ketiga pelaku bahkan membawa sejumlah senjata tajam.
Tujuan pertama mereka adalah kawasan Sentul, Jawa Barat. Lewat tengah malam, ketiganya, dengan ditemani AI (18), yang merupakan kekasih salah seorang dari laki-laki tersebut, berputar-putar di kawasan Sentul.
Setelah sekian lama, tak seorang pun yang berhasil mereka rampok.
Rombongan itu pun kembali meluncur. Kali ini mereka menuju kawasan Cilodong, Depok, Jawa Barat. Namun di tempat itu, lagi-lagi mereka tidak berhasil menjerat mangsa.
Ketika hendak menuju Jalan Margonda Raya, di tengah jalan, atau tepatnya di jalan Raden Saleh, seorang perempuan yang hendak pergi ke pasar Kemiri Muka tiba-tiba menghentikan angkot tersebut.
Tak ayal lagi, perempuan yang diketahui berinisial RS itu pun dipersilakan masuk.
Belum jauh mobil itu melaju, YBR langsung mengacungkan sebilah golok ke arah RS, dan perempuan itu pun sempat mencoba berteriak, laki-laki berkulit bersih itu langsung mengancam perempuan tersebut untuk tidak melawan.
"Diam, kalau berteriak ku tusuk kamu," kata YBR.
Setelah puas mengambil harta sang pedagang sayur tersebut, MSD kemudian memegang payudara RS, dan hal itu pun membuat YBR terangsang, dan langsung memperkosa ibu dua anak itu.
Kapolres Kota Depok, Kombes Pol Mulyadi Kaharani, kepada wartawan, Sabtu (24/12/2011), mengatakan bahwa dari keterangan para pelaku, diketahui setidaknya sudah tujuh kali sindikat tersebut melakukan aksinya, antara lain di wilayah Pulogadung (Jakarta Timur), Tebet (Jakarta Selatan), dan Depok.
Saat ditanya apakah dalam aksinya, sindikat tersebut selalu menggunakan angkot? Kapolres mengatakan bahwa kendaraan yang digunakan para pelaku kerap berubah.
"Kadang menggunakan sepeda motor, ada juga mobil," katanya.
Tujuan utama sindikat tersebut adalah perampokan, dan mereka tidak melakukan pemerkosaan pada setiap aksinya, walau pun RS telah menjadi korban pemerkosaan dan perampokan oleh pelaku.
Rencananya, Polres Depok akan mengundang Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Bekasi, untuk mengusut tindak kejahatan yang pernah dilakukan sindikat tersebut.