Kamis, 4 September 2025

Kebun Binatang Ragunan Menjual Hewan Langka

Sudah bertahun-tahun sejumlah KB menjalin hubungan jual-beli dengan beberapa pedagang di pasar ini.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Kebun Binatang Ragunan Menjual Hewan Langka
Edwin Firdaus/Tribunnews.com

Laporan wartawan Warta Kota, Theo Yonathan Simon Laturiuw

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah kebun binatang (KB) di Indonesia, termasuk KB Ragunan, Jakarta, ternyata punya hubungan khusus dengan Pasar Hewan Langka Pramuka, Jakarta Timur. Sudah bertahun-tahun sejumlah KB menjalin hubungan jual-beli dengan beberapa pedagang di pasar ini.

Dalam praktik jual-beli satwa langka yang dilindungi, KB diduga sudah sejak lama menjadi salah satu pintu keluar hewan langka ke tangan kolektor. Jadi, tak semuanya diambil dari alam.

Hewan langka yang didapat dari KB oleh penjual biasanya yang masih anakan atau anak dari hewan langka yang ada di KB tersebut.

Beberapa KB yang biasa menjadi pemasok hewan langka sebagian berada di Pulau Jawa serta beberapa KB di Sumatera. Hubungan romantis KB dengan Pasar Pramuka yang khusus menjual hewan, termasuk di antaranya hewan langka yang dilindungi ini, sudah berlangsung hampir separuh umur HMN (50), salah satu pedagang hewan langka di Pasar Pramuka.

HMN sebenarnya tak punya kios khusus di Pasar Pramuka. Meski demikian, ia menjadi orang penting dalam praktik jual-beli hewan langka. Setiap transaksi hewan langka kerap melibatkan orang ini.

Bahkan, HMN mengatakan, dia tengah menjual seekor macan bengal India yang harganya Rp 190 juta. Pemilik macan itu seorang petinggi TNI. "Jangan disebutlah namanya. Pokoknya barangnya ada di Jakarta," kata HMN kepada Warta Kota, Sabtu (2/11/2013).

HMN yang sudah lebih dari 20 tahun jadi penjual hewan langka mengakui, sekarang sulit membawa hewan langka keluar dari pelabuhan, apalagi menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk ke Ketapang. Begitu pula di Merak-Bakauheuni.Karena itu, lebih baik hewan langka dipelihara di Jakarta saja.

"Kalau hewan langka dari Sumatera tak bakal bisa lewat Merak-Bakauheuni, tapi masuk lewat Pelabuhan Sunda Kelapa. Pakai kapal pengangkut barang," kata HMN.

Jadi, hewan dibungkus dalam kotak-kotak buah saat dibawa. Sementara untuk menyeberang dari Bali ke Pulau Jawa atau sebaliknya, pengiriman harus menggunakan speedboat.

Namun, semua kesulitan itu bakal lenyap kalau punya saudara petinggi polisi atau TNI. Sebab, HMN pernah punya pengalaman bertransaksi dengan seorang mantan petinggi Polri era 2000-an. Saat itu, sang pejabat Polri itu hendak membeli seekor rusa tutul asal Timor.

Hewan ini termasuk langka jenis Appendix 1. Artinya, hewan ini tak boleh diperjualbelikan, apalagi keluar dari kawasan konservasi.

Namun, lantaran pemesannya mantan petinggi Polri, HMN mudah membawa hewan itu keluar dari kawasan konservasi. Rusa Timor itu mau dibawa ke Bali dari Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Saya cuma menelepon Kapolseknya dan langsung bisa menyebrang. Padahal, orang itu sudah tak menjabat lagi waktu itu," jelas HMN.

HMN bisa mendapatkan apa saja, tetapi dia tak pernah meminta uang panjar ke pembelinya. Sistemnya, apabila ada pemesan, dia akan carikan dulu hewan langkanya. Begitu sudah ada, baru dia kasih kabar.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan