Selasa, 26 Agustus 2025

Siswa SD Tewas Dianiaya Teman

Mau Dicopot, Kepsek SDN 09 Makasar Stres

Dirinya khawatir dengan, karena jabatannya sebagai kepala sekolah (kepsek) SDN Makasar 09 Pagi akan dicopot

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Wahyu Aji/Tribunnews.com

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah diperintah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk dicopot dari jabatannya, Kepala SDN 09 Makasar Jakarta Timur Sri Hartini mengaku syok. Dirinya khawatir dengan, karena jabatannya sebagai kepala sekolah (kepsek) SDN Makasar 09 Pagi akan dicopot dalam waktu dekat.

Sri bahkan sempat pingsan di ruang kerjanya sebelum Jokowi menyambangi sekolah di kawasan Halim itu. Saat akan bersalaman dengan Jokowi, Sri yang baru saja pingsan tak mampu berjalan lagi. Sehingga ia harus dipapah oleh dua guru laki-laki dari ruang kerjanya di lantai dua, untuk menemui Jokowi yang ada di pelataran parkir lantai dasar.

Tak banyak kata keluar dari bibir Sri Hartini, selain hanya mengucapkan terima kasih.

"Terima kasih, terima kasih, terima kasih Pak Gubernur," ujar Sri Hartini lirih, saat menyalami Jokowi, Selasa (6/5/2014).

Usai menyalami Jokowi, Sri Hartini langsung dipapah naik lagi ke ruangannya.

"Saya menyerahkan ini semua ke diknas. Dan semua keputusan itu tergantung dari fungsionaris. Udah mas jangan foto saya, saya stres kalau lihat foto saya di koran. Dan saya ini lagi sakit mas, kolesterol saya naik dan lemes saya," katanya.

Sementara itu Kasudin Pendidikan DKI wilayah Jakarta Timur Nasrudin mengatakan, Sri mengaku tengah tidak masuk karena sakit saat kejadian penganiayaan terhadap Renggo Kadapi (11) siswa kelas V SDN 09 Makasar dianiaya oleh kakak kelasnya.

"Pas kejadian kepala sekolah tidak ada. Dia sakit dan ada surat sakit dari dokter," kata Nasrudin.

Menurut Nasrudin, alasan sakit itu bisa dijadikan bahan pembelaan bagi Sri Hartini.

"Ya bisa (menyampaikan pembelaan), keputusan akan kami pelajari dulu dan akan disampaikan di dinas," jelas Nasrudin.

Nasib Sri kini memang tengah berada di ujung tanduk. Dia terancam kehilangan jabatan kepala sekolah dan kembali menjadi guru biasa. Pilihan lain Sri bisa dimutasi namun tetap sebagai guru, bukan kepala sekolah lagi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan