Video Ketegasan Ahok Bahkan Pasutri Veteran Harus Terusir dari Rusun, Begini Kisahnya
"Saya bilang kalau mama saya macem-macem saya usir, kok kejem?...." kata Ahok dalam rekaman video tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Saya bilang kalau mama saya macem-macem saya usir, kok kejem?...." kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam rekaman video tersebut.
Sebuah rekaman menjadi perhatian publik, Jumat (8/7/2016).
Rekaman video peristiwa yang terjadi pada Jumat (10/6/2016) ini jadi bukti ketegasan Ahok dalam menegakkan aturan.
Video yang diunggah oleh kanal resmi YouTube milik Pemprov DKI mengungkapkan peristiwa bagaimana pasangan suami istri veteran perang RI ini terusir dari rusun.
"Kamu urus gimana (kepada ajudan) ini nggak bisa," kata Ahok berikan keputusan tak bisa membantu pasutri ini.
Ahok memiliki alasan tersendiri hingga akhirnya ia tak bisa membantu pasutri Veteran untuk bisa menempati rusun.
Pasutri tersebut akhirnya terusir dari rusun yang ia tempati setelah didapati catatan tunggakan sewa capai 47 bulan.
Begini kisahnya hingga Ahok beri keputusan tegas yang berakhir pada terusirnya pasutri veteran ini pada rusun yang ia sewa.
Berawal dari aktivitas rutin Ahok yang mendengar keluh kesah warga dan berusaha untuk menyelesaikan persoalan warganya.
Pasangan lansia menemui Ahok.
Seorang wanita paruh baya menemani seorang pria berumur gunakan seragam veteran.
Ahok mendengarkan keluhan wanita ini soal rusun yang ia tempati dan ada tunggakan 47 bulan.
Ahok kaget kok bisa tunggakan sampai lama seperti itu.
Ahok pun bertanya apakah pasutri veteran tersebut memiliki anak, awalnya wanita tersebut bilang tidak, namun akhirnya mengaku kalau memiliki anak tapi kini sudah tak tinggal bersama.
Si wanita mohon bantuan terkait tunggakan sampai 47 bulan.
Saat ditanya Ahok kenapa tarif bulanan tidak dibayar padahal biaya per bulan hanya Rp 300 ribu kalau dihitung per hari Rp 10 ribu.
Si wanita tak bisa langsung menjawab, ia berpikir," waktu itu eeee."
Perkataan si wanita akhirnya dipotong dengan pertanyaan apakah rusun tersebut sudah atas nama sendiri.
Si wanita mengaku kalau belum.
Akhirnya Ahok memperlajari berkas tersebut lalu menduga pasti ada masalah.
"Pasti dia tinggal bukan nama dia, ini Nneeng siapa nih?" Tanya Ahok.
"Pemilik sebelumnya," jawab si wanita.
Ahok akhirnya bilang ke ajudannya bahwa itu sumber masalahnya.
Wanita istri dari seorang veteran ini akhirnya mengaku kalau ia menyewa di situ.
Ia juga berupaya balik nama namun karena ada tunggakan gak bisa balik nama.
Ahok lalu menjelaskan apa yang ia duga situasi yang terjadi.
Kata Ahok Neneng dapat rusun lalu dijual ke pasutri veteran ini, Neneng yang bayar bulanan Rp 10 ribu per hari namun Neneng tidak bayar.
Lalu pasutri ini diditerka Ahok bayar ke Neneng tiap bulan Rp 800 ribu atau Rp 1 juta.
"700 pak (Rp 700 ribu)," demikian penjelasan si wanita setelah dipaparkan dugaan kecurangan dalam sewa rusun.
"Makanya enggak jujur, makanya gini dulu. Sebetulnya buat saya sederhana sekali, saya sudah hampir empat tahun di sini."
"Saya teriaaaak ngomongini, tolong tolong, siapapun yang sewa dari orang lain, tolong lapor ke saya, saya akan putihkan, tiap hari saya ulang di tivi, di sini, di mana aja, saya putihkan nama Anda jujur saja."
"Anda sewanya yang resmi daripada bayar orang enggak resmi, Saya lagi mau tegas ini lagi mau saya usir-usirin."
"Kalau enggak, saya mau bangun 100 ribu rumah susun, bikin kaya koruptor."
"Kepala UPT tandatangan satu dua juta setengah (Rp 2,5 juta), dia sewain seribu dua setengah miliar."
"Saya setengah mati ngusir orang, tapi kalau tak dibantu dari masyarakat yang nyewa ya saya susah."
"Udah kayak begini aja, udah deh cari saya, waktu seneng enggak cari saya, kalau kayak gini bingung saya."
"Kan nama, nama orang lain....saya tidak bisa."
"Kalau sampai gak mampu banyak saksi hidup coba tanya aku bayarin tiap bulan pakai duitku sendiri."
"Saya bayarin, tanya sama ini (menunjuk ajudan, kemudian ajudan mengangguk-angguk membenarkan perkataan Ahok."
"Veteran aku bayarin, tapi yang penting jujur sama saya, tapi begitu enggak jujur bu, aku nggak mau urus sudah."
"Aku orangnya kayak gitu, pendetapun saya usir bu, ni tanya ni (pada ajudan), pendeta nguasai dua, ngeyel macem-macem saya panggil."
"Ngotot, mereka (bawahan Ahok) bilang ini pendeta lho pak....tetep usir," ujar Ahok.
Pasutri veteran hanya terdiam dan terus menyimak perkataan Ahok.
"Karena saya sudah kasih tahu baik-baik to, kamu kasih tahu saya, kayak gini saya langsung tebak to."
"Bener, ibu merasa nyaman, apa susahnya lapor pada saya. nggak mau. Yah kita mohon maaflah ini, kalau satu sisi saya tolong, rusak,"
"Saya bilang pada ibu kandung saya,.... ibu kandung saya cerita pada temen-temennya, susah jadi mama Ahok itu."
"Saya bilang kalau mama saya macem-macem saya usir, kok kejem? Mama saya yang kejem, kamu sudah tahu sudah susah kerja saya jadi posisi ini, kok kamu macem-macem masih sengaja ngerjain saya selaku orangtua?"
"Nah itu prinsip saya begitu. Ini bu ini gak bisa, sekian lama, padahal dulu sudah kita bilang balik nama ya (pada ajudannya dan si ajudan bilang sudah)."
"Enggak pernah datang, ibu nggak mau."
Pasutri hanya terdiam tak bicara apapun.
"Kita sudah baik hati lho, sekarang kenapa....setahun yang lalu."
"Oktober," jawab si wanita.
"Makanya saya sudah tempelin foto semua baru ribut. Kamu urus gimana (kepada ajudan) ini nggak bisa," kata Ahok sudahi penjelasannya pada pasutri veteran ini.
Dikenal aspiratif
Gubernur Ahok dikenal berbeda dengan gubernur lain, ia senantiasa menyempatkan waktu untuk bertemu dengan warga yang memiliki masalah dan ia akan membantu menyelesaikannya.
Pada saat yang sama wartawan pun biasa berkumpul dan nantinya meminta tanggapan dari persoalan yang mencuat.
Pada beberapa momen yang selalu dipublikasikan oleh stafnyaAhok selalu berupaya menyelesaikan persoalan-persoalan warga, dari masalah KJP, masalah pertanahan yang ia juga mengusai, persoalan sengketa jalan antarwarga hingga persoalan ketenagakerjaan.
Pernah ada PNS yang ia minta pecat saat itu juga lantaran ketahuan melakukan pungli dan mengurus persoalan tanah warga dengan tidak sesuai.
Berawal adri laporan warga yang pertanyakan denah pada sertifikat tanah miliknya.
Pada momen lain bahkan ada ibu-ibu yang menangis minta untuk tidak dipecat, amun Ahok berikan argumennya.
Ia menjelaskan kalau saat ia turun ke lapangan ia melihat langsung kerja si wanita ini yang tak benar.
Meski si ibu menangis dan bilang anaknya lima, Ahok tetap tegas pada pendiriannya.
Ia ingin pekerjaan dilakukan sesuai dengan ketentuan tak ada penyimpangan dalam bentuk apapun.
Video bisa dilihat dari berita-berita di Tribunnews.com.(*)