Jumat, 22 Agustus 2025

KM Zahro Express Terbakar

Edi Nuraidi Mengenali Jenazah Sepupunya dari Kalung dan Liontin yang Dipajang di RS Polri

Edi Nuraidi (51) langsung mengenali satu jenazah korban terbakarnya KM Zahro Express yang terbakar di Teluk Jakarta, Minggu (1/1/2017) pagi.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/ Abdul Qodir
Sejumlah anggota keluarga korban berkerumun melihat foto sejumlah barang yang melekat di tubuh korban terbakarnya KM Zahro Express di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (3/1/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Edi Nuraidi (51) langsung mengenali satu jenazah korban terbakarnya KM Zahro Express yang terbakar di Teluk Jakarta, Minggu (1/1/2017) pagi.

Jenazah tersebut tak lain adalah sepupunya bernama Ai Kusminar.

Ia mengenali jenazah sepupunya saat melihat foto kalung dan liontin yang dipajang RS Polri Kramatjati di Posko antemortem, Jakarta Timur, Rabu (4/1/2017) kemarin.

"Saya kenal kalung itu, itu punya sepupu saya," ucapnya lalu menunjuk foto yang terpampang jelas di hadapannya.

Dia sangat yakin kalung itu milik Ai Kusminar. Karena sebelum kejadian dia sempat diperlihatkan liontin tersebut oleh sepupunya.

Ditambah, Edi juga melampirkan surat-surat pembelian perhiasan dari toko tempat korban membeli perhiasan.

Anak korban, Ridwan yang ikut menumpang kapal bersama Ai memastikan kalung tersebut milik ibunya.

"Jadi, kita yakin kalung yang ada di foto DVI itu kalung Ibu Ai," ujarnya terisak.

Seraya berharap, kepolisian bekerja dengan cepat. Pihaknya juga telah menyiapkan data-data pendukung untuk mempercepat proses identifikasi.

"Saya berharap kepada tim DVI bisa cepat memproses identifikasi jenazah. Kami juga sudah serahkan data-data yang diperlukan," tutur dia.

Ai beserta lima anggota keluarganya menjadi korban terbakarnya KM Zahro Express. AI berangkat bersama kedua adiknya, Eli dan Neneng Anggraeni, Muhidin, dan dua anak Ai, Ridwan dan Alfi.

Kelima keluarga Ai berhasil selamat dari insiden nahas itu.

Sementara empat dari lima sepupu Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang menjadi korban terbakarnya kapal wisata KM Zahro Express sudah dapat didentifikasi. Dua dipastikan selamat dan dua lagi, sudah dimakamkan Selasa (3/1/2017) malam kemarin.

Hal ini diungkapkan oleh kerabat Muhaimin Iskandar, Darussalam--kerap disapa Alam--kepada Tribunnews.com.

"Dua selamat, Ibu Hafsari dan anak ketiganya, Rifa," ungkap Alam.

Dua lagi yang berhasil ditemukan dan mengalami luka bakar adalah Muhammad Nur dan Nazwa. Adam menjelaskan keduanya berhasil didiidentifikasi melalui gigi dan sudah dimakamkan pihak keluarga di Depok, Jawa Barat.

"Sementara satu lagi yang belum ditemukan adalah Nadia (16). Kemungkinan jenazahnya sudah berada di rumah sakit," ungkapnya.

Adam menjelaskan, kelimanya pada saat kejadian memang akan berlibur Tahun Baru di Kepulauan Seribu.

Diberitakan sebelumnya, Kapal wisata KM Zahro Express yang mengangkut lebih 200 penumpang terbakar saat perjalanan dari Muara Angke ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu pada Minggu pagi, 1 Januari 2017 lalu.

Bangkai Kapal Motor (KM) Zahro Express hingga kemarin masih bersender di dermaga Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara.

Pantauan Tribunnews.com, bangkai kapal yang hampir tenggelam itu kini sudah diapungkan oleh delapan orang penyelam dengan menggunakan sejumlah drum.

Pengapungan tersebut dilakukan guna memudahkan evakuasi kapal untuk investigasi lebih lanjut tentang penyebab kebakaran kapal tersebut.

"Tekniknya mengisi drum kosong dengan air dan ditenggelamkan. Setelah tenggelam, drum tersebut diikatkan ke badan kapal kemudian drumnya diisi angin agar mengapung ke permukaan," kata Anggit, kepala tim penyelam saat ditemui.

Ia membenarkan, tujuan pengapungan ini agar kapal tidak tenggelam serta mempermudah evakuasi.

Berdasarkan pantauan, garis polisi juga masih terpasang di sekitar dermaga tempat bangkai kapal diapungkan. Masih belum dipastikan kapan pengangkatan bangkai kapal tersebut untuk diperiksa lebih lanjut oleh tim labfor dan KNKT untuk mengetahui penyebab kapal.

Mayat Christoper
Kemarin mayat George Bernard Christopher (26) salah satu penumpang Kapal Zahro Express ditemukan mengambang di perairan Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu.

Keluarga George kemudian memastikannya, langsung menyambangi Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur.

Kakak Christopher, Philip Alexander mengatakan keluarga sudah dihubungi pihak rumah sakit.

Tak lama setelah mendapat kabar, Philip dan dan keluarga bergegas ke RS Polri.

"Kita dari pukul 10.00 WIB diinfokan bahwa jenazah almarhum ditemukan. Di ruangan tadi kita diminta keterangan soal ciri-ciri saja untuk memastikan," jelas Phillip.

Dia pun mengungkapkan ciri-ciri terakhir Christopher yakni memakai jam tangan hitam merek Swiss Amry. Kemudian memakai cincin di jari manis di sebelah kanan.

Tidak hanya itu, ciri-ciri lain yakni terlihat jaket hitam, gesper, dan celana.

"Dia waktu itu berencana mengikuti outing dari kantornya. Memang naik kapal itu," kata Phillip. (tribun/rio//ike/zal/yat)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan