Selasa, 2 September 2025

PKL Liar Kota Tua Acungi Pedagang Resmi Dengan Samurai

Pemindahan PKL resmi dilakukan Sabtu sore dikawal Satpol PP dan petugas Sudin KUMKMP Jakarta Barat.

Editor: Hendra Gunawan
Warta Kota/Theo Yonathan Simon Laturiuw
Lapak PKL resmi di Jalan Cengkeh yang mesti dipindah untuk mempercepat pembangunan pusat PKL di Jalan Cengkeh. 

"Disitu banyak preman yang membekingi pedagang liar," kata Rumina ketika ditemui Wartakotalive.com di tempat yang sama.

Bahkan, kata Rumina, ada sejumlah aparat dan mantan anggota TNI yang ikut membekingi pedagang liar di Kota Tua.

Preman, aparat, dan mantan anggota TNI mengutip bayaran harian, mingguan maupun bulanan dari pedagang liar.

Akibat intimidasi, sebanyak 78 PKL resmi memilih kembali ke Jalan Cengkeh. Sore tadi, Minggu (12/3/2017), PKL resmi kebingungan soal nasib mereka.

PKL di Jalan Cengkeh diminta pindah lantaran permintaan pelaksana pembangunan pusat PKL disana.

Pelaksana dari PT Ciriajasa Cipta Mandiri meminta hal tersebut lantaran menganggap keberadaan PKL di Jalan Cengkeh yang tengah dibangun sebagai gangguan.

Bahkan PT Ciriajasa Cipta Mandiri beralasan keberadaan PKL di Jalan Cengkeh yang membuat keterlambatan pengerjaan pembangunan pusat PKL disana.

Tadinya pembangunan semestinya rampung pada April 2017 ini. Tapi sampai awal Maret pengerjaan baru sebataa pondasi. Makanya pelaksana meminta perpanjangan waktu sampai akhir Mei atau awal Juni mendatang.

Pusing Semua

Akibat lambatnya pekerjaan PT Ciriajasa Cipta Mandiri, kini semuanya pusing.

Koordinator PKL Jalan Cengkeh (PKL resmi), Budi Prawira, mengatakan, pihaknya tak mau disatukan dengan PKL liar. Sebab sudah jelas PKL liar mengintimidasi.

Budi mengatakan, jalan satu-satunya harus dengan memisahkan lokasi berdagang PKL liar dan pedagang resmi.

"Ya sudah biarkan PKL liar di jalan kunir, dan kami pedagang resmi diberikan tempat berdagang di lorong virgin di dalam kawasan Fatahillah. Toh ini kan sementara, hanya sampai pusat PKL Jalan Cengkeh rampung dibangun. Lagipula kami ini (pedagang resmi) sudah kooperatif kok selama ini," kata Budi kepada Wartakotalive.com, tadi sore.

Padahal sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta sudah menegaskan bahwa loronh virgin dan lorong pecinan di dalam kawasan Fatahillah tak boleh ada pedagang.

Namun Budi berujar bahwa sudah semestinya PKL binaan diberi kesempatan berdagang di lorong virgin untuk sementara. "Yah lihat saja, sekarang kita mau dipindahkan ke jalan kunir saja sudah diintimidasi pakai golok oleh preman. Gimana mau aman dagang," ujar Budi.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan