Jumat, 5 September 2025

Perampokan di Angkot

Cerita Heroik Polantas: Saya Lillahi Ta'ala Saja Baca Shalawat, Begitu Dia Lengah Saya Sikat

Sunaryanto sempat ragu untuk menembak pelaku lantaran takut salah sasaran.

Editor: Johnson Simanjuntak
DOK. POLSEK DUREN SAWIT
Hermawan, tersangka pelaku penodongan dan penyanderaan penumpang angkot di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2017) malam. Aksi Hermawan digagalkan oleh Aiptu Sunaryanto yang kebetulan melintas di jalan tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Aksi heroik dilakukan anggota Satlantas Polres Metro Jakarta Timur, Aiptu Sunaryanto pada Minggu (9/4/2017) malam.

Dia berhasil menggagalkan aksi penodongan yang disertai penyanderaan yang terjadi di dalam angkot jurusan Rawamangun-Pulogadung.

Di dalam angkot tersebut, Hermawan menodong Risma Oktaviani (25) yang tengah mengendong anaknya DI (1).

Sunaryanto, Senin (10/4/2017), menceritakan kepada Kompas.com, rincian apa yang terjadi semalam.

Dia mengatakan, dirinya sedang melintas di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur dari rumahnya di kawasan Bekasi, Jawa Barat, pada sekitar pukul 19.00 WIB.

Setibanya di ruas jalan tersebut, dia melihat seorang ibu meloncat dari dalam angkot dan meminta pertolongan.

Insting kepolisiannya muncul saat melihat hal tersebut. Dia langsung menghentikan laju kendaraan bermotornya dan memarkirkannya.

Sang ibu yang baru saja meloncat dari angkot itu menyatakan bahwa ada rampok di dalam angkot.

Seorang perempuan dan buah hatinya juga masih disandera di angkot itu.

Teriakan ibu tersebut mengundang perhatian warga.

Mereka berbondong-bondong berdatangan ke lokasi. Massa langsung mengepung angkot itu.

Sunaryanto pun mendekat ke pintu angkot dan mencoba bernegoisasi dengan pelaku agar mau melepaskan korbannya.

"Pelaku langsung kaget begitu ngeliat saya, mungkin dia tahu saya polisi soalnya saya pake jaket polisi. Dia semakin gelap mata. Saya bicara pelan-pelan 'Mas ada apa, sini saya bantu'. Dia bilang 'Diem lu'. Dia ngata-ngatain saya," ujar Sunaryanto.

Bukannya melunak, Hermawan malah makin meradang. Dia mengancam akan membunuh Risma dan anaknya jika permintaannya tak dituruti.

Kepada Sunaryanto, Hermawan meminta agar angkot tersebut segera dibawa meninggalkan lokasi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan