Sabtu, 23 Agustus 2025

Kecelakaan Maut di Puncak

Wagirun Sempat Dilarang Anak dan Istrinya Sebelum Alami Kecelakaan Bus Maut di Ciloto

"Bapak sudah dilarang padahal sama ibu dan kakak. Tapi bapak begitu, dia tetap jalan,"

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Fahdi Fahlevi
Arie,anak dari Wagirun seorang korban kecelakaan bus maut di Jalan Raya Puncak, Kampung Ciloto, Cianjur, Minggu (30/4/2017). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mata Arie memerah ketika menceritakan kenangan terakhir tentang ayahnya, Wagirun.

Ayahnya menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut bus di Jalan Raya Puncak, Kampung Ciloto, Cianjur, Minggu (30/4/2017) pagi.

Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang ojek online itu menceritakan ayahnya sempat dilarang ikut rombongan tersebut.

"Bapak sudah dilarang padahal sama ibu dan kakak. Tapi bapak begitu, dia tetap jalan," ujar Arie kepada Tribunnews.com di rumah duka, Jalan Pelita 1 RT 14 RW 08, Kebayoran Lama Utara, Jakarta Selatan.

Baca: Tetangga Sempat Tak Percaya Wagirun Jadi Korban Kecelakaan Bus Maut di Ciloto

Baca: Beruntung Tiga Anak Kecil Tidak Menumpang Bus yang Terlibat Kecelakaan Maut di Puncak

Wagirun yang sehari-hari menjadi wakil Ketua RT 14, dilarang karena akan pergi ke kampung halamannya, Kutoarjo, Jawa Tengah, pada 5 Mei 2017.

Namun, dirinya bersikeras karena harus mewakili RT 14 dalam rombongan anggota KPPS yang mengadakan perjalanan wisata ke Puncak, Bogor.

"Bapak katanya tetap mau jalan. Katanya tidak enak RT sini tidak ada yang wakilin," tambah Arie.

Dikabarkan sebelumnya belasan orang meninggal akibat kecelakaan maut di Jalan Raya Puncak, Kampung Ciloto, Cianjur.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan