Jumat, 29 Agustus 2025

Polisi Diserang

Penusuk Brimob di Masjid Falatehan Gunakan Senjata Senyap

Senjata yang tidak menimbulkan suara. Bukan hanya pisau tapi bisa menggunakan kaos kaki diisi krikil lalu pukulkan ke tengkuk atau lainnya

Editor: Johnson Simanjuntak
Ferdinand Waskita/Tribunnews.com
Supiadin Aries Saputra 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Pansus RUU Terorisme Supiadin Aries Saputra melihat pelaku penusukan anggota Brimob di Masjid Falatehan tidak menggunakan sangkur melainkan 'survival knife'.

"Kemarin itu bukan sangkur tetapi survival knife," kata Supiadin di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/7/2017).

Supiadin menjelaskan survival knife memiliki banyak kegunaan.

Didalamnya terdapat alat untuk operasi mendadak, pancing serta memotong kawat.

Sementara, sangkur merupakan kelengkapan senjata untuk perkelahian. "Tapi di Blok M itu survival knife," kata Politikus NasDem itu.

Supiadin mengakui senjata tersebut sulit dideteksi.

Mayor Jenderal (Purn) itu mengatakan survival knife dalam dunia militer disebut senjata senyap.

"Senjata yang tidak menimbulkan suara. Bukan hanya pisau tapi bisa menggunakan kaos kaki diisi krikil lalu pukulkan ke tengkuk atau lainnya," kata Supiadin.

Diberitakan, dua anggota polisi korban yang diserang oleh seorang pria di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sempat menangkis serangan pelaku yang menggunakan sangkur, Jumat (30/6/2017) malam.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.40 WIB ketika korban dan pelaku selesai menunaikan shalat isya di masjid tersebut.

"Setelah salam, selesai, pelaku mengeluarkan senjata tajam atau pisau langsung menusukan atau menyabet ke pipi dua anggota kami," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan di lokasi, Jumat malam.

"Mungkin, tujuannya ke leher. Tapi karena anggota kami melakukan penangkisan sehingga kena pipinya," kata dia.

saat penyerangan terjadi, sekitar 20 anggota korps Brimob dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya tengah menunaikan shalat.

Selesai salam, pelaku yang berada di sebelah kanan korban langsung menusuk sambil meneriakkan kata tagut (thogut), kafir, dan memekikkan takbir.

Kedua korban yang sedang menjalankan tugas Operasi Ramadaniya, yakni AKP Dede Suhatmi anggota Resimen 1 Gegana dan Briptu M Syaiful Bakhtiar Resimen 3 Pelopor, tidak terluka parah dan kondisinya sudah stabil.

Setelah kejadian itu, korban dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina dan kemudian dipindah ke RS Polri Kramat Jati.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan