Polisi Sebut Dokter Penganiaya Petugas Parkir Punya Senjata Api Dari Temannya
Yang bersangkutan menerangkan bahwa senjata itu diberikan seorang rekannnya dan itu sudah lama sekali. Kurang lebih pada tahun 2000,"
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian Resor Jakarta Selatan terus menyelidiki kasus penganiayaan yang disertai penembakan ke udara yang dilakukan Anwari, kepada petugas parkir mal Gandaria City, Kebayoranlama, Jakarta Selatan, Sabtu (7/10/2017) lalu.
Polisi mengatakan sedang mendalami status kepemilikan senjata api pria yang berprofesi sebagai dokter klinik syaraf di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan itu.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Iwan Kurniawan mengatakan, dari hasil pemeriksaan, Anwari mengaku bahwa ia mendapatkankan senjata tersebut dari seorang rekannya pada tahun 2000.
Baca: Tak Terima Ditegur, Mat Ali Bawa Golok Dari Rumahnya Lalu Bacok Kepala Tetangganya Hingga Tewas
"Yang bersangkutan menerangkan bahwa senjata itu diberikan seorang rekannnya dan itu sudah lama sekali. Kurang lebih pada tahun 2000," kata Iwan di Mapolsek Metro Kebayoran Lama, Minggu (8/10/2017).
Menurut Iwan, pelaku mengaku tidak selalu menggunakan senpi tersebut.
Ia hanya membawa senpi saat kejadian itu saja.
"Pelaku mengaku tidak membawa senpi setiap hari. Hanya pada saat itu saja," katanya.
Baca: Setya Novanto Rombak Pengurus DPP Golkar, Nama Yorrys Didepak
Sebelumnya diberitakan, Zuansyah (21), petugas parkir mal Gandaria City, melapor ke Mapolsektro Kebayoranlama setelah ditinju sebanyak dua kali oleh seorang yang mengaku-aku sebagai anggota TNI.
Tak hanya itu, rekan oknum tersebut juga mengancam Zuansyah dengan melepaskan tembakan ke udara.
Kejadian berawal saat pelaku penganiayaan hendak keluar dari parkiran basement mal.
Zuansyah yang berjaga di loket pembayaran karcis, meminta uang parkir sesuai dengan yang tertera di komputer.
Baca: Ratusan Rumah di Sekitar Gunung Agung Retak-retak Akibat Aktivitas Vulkanik
Pelaku yang terlihat mengendarai mobil dinas RSPAD berwarna hijau itu tidak terima.
Ia bertanya kepada Zuansyah 'Mengapa TNI harus membayar'.
Zuansyah menjawab, 'Parkiran gratis hanya berlaku untuk tamu VIP dan pihak hotel'.
Pelaku kemudian membayar uang sebesar Rp 20.000.
Namun tak lama kemudian, ia datang lagi bersama seorang pria paruh baya lalu memanggil Zuansyah dan mendaratkan dua pukulan ke dagu kirinya.
Baca: 4 Fakta Soal Penemuan Mayat Wanita Cantik di Pontianak, Ada Bungkusan Misterius Di Lokasi Kejadian
Belum hilang rasa kaget Zuansyah, rekan pelaku mencabut senjata api, melepaskan tembakan ke udara dan menyuruh Zuansyah berlutut dan mencium kaki pelaku.
Letusan tembakan itu didengar petugas keamanan dan operasional mal Gandaria City.
Pelaku dan rekannya diajak bermusyawarah.
Dalam musyawarah, pelaku kembali melakukan intimidasi dengan meletakkan senjata api di atas meja.
Tidak mencapai titik temu, pelaku meninggalkan kartu nama berinisial A dan mengaku siap dipanggil sewaktu-waktu lewat nomor kontak yang tercantum pada kartu nama.
Penulis: Mohamad Yusuf
Berita ini sudah dimuat di wartakotalive.com dengan judul: Dokter yang Aniaya Petugas Parkir Ngaku Hanya Saat itu Saja Gunakan Senjata Api