Gubernur Baru Jakarta
Ajudan Ungkap Peristiwa Mencekam di Masjid At-Tin saat Mengawal Djarot
Melihat Djarot yang berjalan dengan tenang, Nassyeikh mengatakan para ajudan juga berusaha tetap tenang.
Djarot merasa tidak bersalah karena dia hadir atas undangan si pembuat acara.
"Pas di mobil dia malah ketawa, kata dia aneh saja gitu kan. Sesama umat muslim kok saling menjatuhkan. Itu kan rumah Allah, masa oramg Islam sendiri diusir dikatakan kafir," kata dia.
"Malam itu, malah Bapak yang nenangin. Bapak yang bilang sudah enggak apa apa, sabar, kita enggak salah kok, biar Tuhan saja yang membalas," tambah dia.
Nassyeikh mengatakan hal itu lah yang dia pelajari dari Djarot. Keberanian dalam menghadapi sesuatu dan kesabarannya dalam menahan emosi.
Nassyeikh merupakan seorang sersan II polisi militer Angkatan Laut.
Setelah masa jabatan Djarot berakhir, Nassyeikh belum tahu apakah lanjut mengawal gubernur atau kembali ke satuannya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada Djarot atas kebersamaan selama tiga tahun ini.
"Dan untuk Pak Djarot sukses ya Pak di mana pun berada, selalu semangat," kata dia.(Jessi Carina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul:Ajudan Djarot Ungkap Ketegangan Peristiwa di Masjid At-Tin