Gempa di Banten
Kepanikan Dua Keluarga di Tangerang Saat Genting di Rumahnya Berjatuhan Akibat Gempa
"Tembok rumah bergetar, genting juga sudah jatuh. Waktu itu saya pikir memang gempa, makanya langsung lari dari dalam rumah,"
Editor:
Adi Suhendi
Senasib dengan Gayok, Jarian mengaku bersyukur nyawanya dan keluarganya bisa selamat dari musibah tersebut.
Namun warga asal Pinang ini masih mengalami trauma yang mendalam imbas kejadian itu.
"Rumah saya juga roboh. Saat itu saya, istri dan anak ada di dalam. Istri saya lagi momong anak-anak, tiba-tiba gempa. Semua pada lari ke luar," ungkap Jarian.
Menurutnya sampai saat ini belum ada uluran bantuan dari pemerintah atas kejadian bencana tersebut.
Ia berharap ada kebijakan pemerintah yang meringankan beban dari para korban gempa ini.
"Semoga ada bantuan perbaikan rumah, biar ada tempat tinggal lagi," imbuhnya.
Dekat Gubernur
Kediaman korban yang luluh lantak akibat guncangan gempa ini lokasinya berada di dekat rumah Gubernur Banten, Wahidin Halim.
Tempatnya sama-sama berada di ruang lingkup wilayah Kecamatan Pinang.
Kedua korban yakni Gayok dan Jarian masih ada ikatan keluarga.
Mereka kakak beradik yang bekerja sebagai serabutan.
Korban sudah bertahun - tahun menempati rumahnya yang kini sudah ambruk itu.
Kondisi tempat tinggalnya memang sudah tak layak lagi.
"Memang rumahnya rombeng, makanya tetangga - tetangga di sini pada ngebantu," tutur Roni (35) satu dari warga sekitar.
Pemerintah seakan tutup mata dengan keberadaan kediaman korban yang compang-camping ini.
Terlebih korban berada di garis kemiskinan yang tak tahu harus mengadu ke mana saat mengalami bencana gempa yang menghancurkan tempat tinggalnya itu.