Minggu, 12 Oktober 2025

Istana Respons Kasus Ancaman Bom 3 Sekolah Swasta, BIN dan BNPT Turun Tangan

Tiga sekolah internasional menjadi sasaran teror bom dari orang tak dikenal. Teror pertama terjadi pada Selasa (7/10/2025).

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Willem Jonata
Kanal YouTube Warta Kota Production
ANCAMAN BOM - Suasana Mentari Intercultural School di Bintaro, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, yang diancam bom, pada Selasa (7/10/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian terhadap kasus ancaman bom terhadap sejumlah sekokah swasta, yang belakangan ini terjadi. 

Presiden telah memberikan arahan kepada BIN dan BNPT terkait kasus tersebut.

"Pasti, dan sudah (memberikan arahan). Tapi kan tidak perlu kita sampaikan," kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat, (10/10/2025).

Prasetyo mengatakan aparat telah melakukan pengecekan terhadap ancaman tersebut dan ternyata hoaks.

Baca juga: Dua Sekolah Internasional di Tangerang Mendapat Ancaman Bom, Pelaku Minta Tebusan Rp 497 Juta

"Ya tentunya kan kemudian atensi itu dalam bentuk adalah kita melakukan pengecekan ya ke lapangan. Dan Ternyata dari hasil pengecekan kan itu tidak ditemukan," katanya.

Menurut Prasetyo, Presiden Prabowo Subianto selalu meminta masyarakat untuk waspada.

Presiden juga kata Prasetyo mengajak semua elemen fokus membangun bangsa ketimbang menyebarkan informasi yang meresahkan masyarakat.

"Bapak Presiden ingin kita bangun sebagai sebuah bangsa Bahwa ada pekerjaan rumah yang jauh lebih penting daripada sekedar kita, Mohon maaf orang-orang yang tidak bertanggung jawab melempar isu Atau memberikan informasi yang meresahkan seperti itu," katanya.

Diketahui, tiga sekolah internasional menjadi sasaran teror bom dari orang tak dikenal. Teror pertama terjadi pada Selasa (7/10/2025) dan menyasar Jakarta Nanyang School di Kabupaten Tangerang serta Mentari Intercultural School di Tangerang Selatan.

Sehari berselang, Rabu (8/10/2025), ancaman serupa diterima oleh North Jakarta Intercultural School (NJIS) di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Modus pelaku teror di ketiga sekolah itu serupa, yakni mengirimkan pesan elektronik berisi ancaman adanya bom, disertai permintaan uang tebusan sebesar 30.000 dolar Amerika Serikat.

Ancaman bom yang dikirim melalui nomor berkode internasional +234, yang diketahui berasal dari Nigeria.

 

(Tribunnews.com/ Taufik Ismail)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved