Sederet Fakta Kebakaran di Muara Baru: Pemicu Kebakaran, Ledakan Keras, Hingga Kapal Milik BPPT
Tercatat 34 unit kapal terbakar dalam peristiwa kebakaram yang terjadi di Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
Penulis:
Adi Suhendi
Hal itu karena sejumlah perangkat teknologi yang ada dalam kapal tersebut terbakar dan tidak bisa difungsikan sebagaimana mestinya.
Melihat kasus tersebut, kata Hammam, ke depan BPPT akan lebih waspada untuk menjaga kapal agar peristiwa serupa tidak terulang.
"Kami akan segera lakukan perbaikan, semoga musibah ini juga membuat kami dan operator kapal lainnya dapat lebih berhati-hati," ucap Hammam.
Pemicu kebakaran
Komandan Pleton Grup C Kecamatan Penjaringan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara, Buang Miharja menjelaskan kebakaran dipicu pericikan api las yang menyambar bahan bakar.
"Pengelasan lalu kena bensin," kata Buang, di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (24/2/2019).
Kata Buang, bensin yang terbakar akibat percikan dari pengelasan itu luar biasa besar lantaran satu kapal nelayan saja bisa menampung beberapa kubik liter bensin.
Baca: Kapal Baruna Jaya Ikut Terbakar di Muara Baru, BPPT Segera Lakukan Perbaikan
Ditambah, angin kencang sehingga kobaran api menjadi semakin besar.
Selain itu, faktor angin pula yang membuat kapal-kapal nelayan saling berdempetan sehingga api menjadi cepat merambat.
"Bahan bakar yang ada di kapal kalau terbakar luar biasa. Itu (kapal) ada beberapa kubik liter. Angin kencang kapal tidak terikat, mepet yang belom kebakar akhirnya ikut terbakar," ungkapnya.
Ledakan keras
Supriadi (25), seorang karyawan Karya Mandiri Citramina (KMC) perusahaan ikan tuna mengatakan peristiwa kebakaran terjadi sekitar pukul 15.30.
Ketika itu, dirinya sedabf bekerja untuk packing ikan tuna dan dikagetkan dengan suara ledakan.
Namun, karena dirinya berada di dalam ruangan, ia tak menghiraukan hal itu, termasuk beberapa karyawan lain yang akhirnya melanjutkan pekerjaannya.
"Ledakan dengar itu dua kali, tapi yang sekali itu kenceng banget, tapi kita belum tahu yang meledak apa saat itu," ungkap Supriadi, Sabtu (23/2/2019).