Kamis, 28 Agustus 2025

Demo di Jakarta

Usai Pukul Mundur Massa, Komandan Brimob Traktir Pasukan Makan Tahu Sumedang

Penjual tahu tersebut membawa dagangannya dalam dua buah bak putih yang dipikul dipundaknya.

Editor: Fajar Anjungroso
Tribunnews.com/Vincentius Jyestha Candraditya
Ketika personel Brimob menyantap dagangan Tahu Sumedang di Jl Gelora, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Brimob terus memukul mundur massa pelajar yang melakukan unjuk rasa berujung ricuh di sekitar kawasan Gedung DPR RI, Rabu (25/9).

Sekira pukul 21.11 WIB, di sela-sela memukul mundur massa, tiba-tiba polisi yang membawa mikrofon berbicara kepada penjual tahu Sumedang yang tengah melintas di hadapan personel-personel Brimob.

"Mas, mas, jual tahu ya? Sini mas kita beli dagangannya," ujar polisi yang menggunakan mikrofon, di Jl Gelora, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).

Dengan menggunakan keronjot, penjual tahu tersebut membawa dagangannya dalam dua buah bak putih yang dipikul dipundaknya.

Ia pun meletakkan dagangannya di jalanan dan kemudian diserbu oleh personel Brimob yang tengah rehat di sela-sela memukul mundur massa.

Mereka berteriak kegirangan karena ditraktir oleh komandannya. Tahu yang terbungkus plastik bening itu pun ludes dalam hitungan menit.

Pijay, penjual tahu Sumedang itu, bersyukur dagangannya habis terjual. Padahal dirinya hanya berniat melintas di hadapan polisi untuk pulang ke daerah Bogor.

Baca: Koordinasi dengan FBR, Polisi Buka Kembali Lalu Lintas di Jalan Tentara Pelajar

Ia bercerita jika kawan-kawan sesama penjual tahu sudah kembali sedari sore hari tadi. Berniat menyusul pulang, Pijay mengaku tertahan oleh aksi massa yang berunjuk rasa.

"Alhamdulillah habis semua ini tahunya. Tadinya mau pulang, tapi ketahan disini. Temen-temen udah pada pulang dari tadi," ujar Pijay.

Sejak siang, ia mengatakan hanya berjualan di sekitar pertigaan Hotel Mulia. Dagangannya yang total berjumlah 230 bungkus pun baru laku sedikit. Namun, semua berubah ketika diborong oleh personel Brimob.

"Satu bungkusnya Rp 2.000. Dari tadi (siang) cuma diam berjualan di sana (menunjuk arah pertigaan Hotel Mulia), eh kesini mau pulang malah diborong," kata dia.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan