Rabu, 3 September 2025

Banjir di Jakarta

Hujan Deras Disertai Petir Diprakirakan Landa Sejumlah Wilayah di Jabodetabek Sore Ini

peringatan dini cuaca Jabodetabek berpotensi terjadi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat maupun petir dan angin kencang pada pukul 16.30 WIB

Tribunnews/JEPRIMA
Awan hitam terlihat menyelimuti langit dikawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2019). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Jakarta pada sore hingga malam hari. (Tribunnews/Jeprima) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sore ini, Kamis (2/1/2020) diprakirakan akan terjadi lagi hujan di sejumlah wilayah di Jabodetabek.

Mengutip dari Prakiraan BMKG Pusat di www.bmkg.go.id, peringatan dini cuaca Jabodetabek berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat maupun petir dan angin kencang pada pukul 16.30 WIB.

Baca: Kritik Ketua DPRD DKI ke Pemprov: Biaya Banjir Diefisiensi Enggak Betul Itu

Sejumlah wilayah yang diprakirakan akan diterjang hujan tersebut yakni di Tenjo, Jasinga, Tigaraksa, Cisoka, Cikupa, Curug, Legok, Sukmajaya dan sekitarnya.

Dapat meluas ke wilayah Balaraja, Pasarkemis, Tangerang, Ciledug, Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Cilandak, Pasar Minggu, Jaga Karsa, Pasar Rebo, Ciracas, Cipayung, Cimanggis, Beji, Pancoranmas, Limo, Pamulang, Ciputat, Pondok Aren, Serpong.

Kemudian di Parungpanjang, Rumpin, Gunung Sindur, Sawangan, Bojonggede, Cibinong, Parung, Cigudeg, Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, Pancoran, Kramat Jati, Makasar, Jati Uwung, Cipondoh, dan sekitarnya.

Menurut BMKG, kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pkl.19:00 WIB.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan prakiraan potensi hujan lebat awal tahun di Jabodetabek masih akan berlangsung hingga tujuh hari ke depan.

Hal itu disampaikan Dwikorita dalam Rapat Koordinasi Banjir Jabodetabek di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (2/1/2019).

Baca: Anies Baswedan Imbau Warga DKI Ikut Jadi Donatur Bencana Banjir

“Potensi hujan lebat 2-7 januari di jabodetabek,” kata Dwikorita dalam keterangan pers yang diterima, Kamis.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan waspada terhadap potensi banjir dan longsor serta angin kencang.

Baca: Sambil Bersihkan Lumpur, Bule Belanda di Kemang Ini Harap DKI Perbaiki Sistem Drainase

Lebih lanjut, prakiraan cuaca yang terjadi di Jabodetabek rata-rata diawali pada pagi hari berawan, siang hingga malam hujan.

Meskipun sudah diprediksi, cuaca dapat sewaktu-waktu berubah karena anomali cuaca.

Sembilan hal yang perlu dipahami orangtua saat banjir

Mengawali Tahun 2020, kawasan Jabodetabek diterpa bencana banjir.

Hujan yang tak berhenti seharian membuat kawasan Jabodetabek, terutama Jakarta sempat 'dikepung' banjir.

Baca: Delman Nekat Terobos Banjir di Serpong: Seekor Kuda Tewas Tenggelam, Kusir Pingsan

Bahkan curah hujan tinggi masih terus berlangsung di awal tahun 2020 ini.

Karenanya, bagi wilayah Jakarta dan sekitarnya masih siaga bencana banjir.

Terutama di permukiman padat penduduk.

Untuk itulah, para orangtua yang memiliki anak harus terus waspada ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Berikut beberapa himbauan yang bersumber dari BNPB.

Dikutip dari akun resmi twitter Sahabat Keluarga Kemendikbud, ada beberapa hal yang harus dipahami orangtua.

Harapannya, para orangtua terlebih yang memiliki anak bisa lebih siap saat hujan lebat terlebih terjadi banjir.

Ini sembilan hal yang harus dilakukan saat siaga bencana banjir Jakarta:

1. Pantau perkembangan cuaca di tempat kejadian

2. Warga terkena banjir dihimbau menjaga kesehatan

3. Jangan panik dan berusaha untuk bisa menyelamatkan diri

4. Bila hujan tidak berhenti dan lebat, segera evakuasi warga ke tempat yang lebih tinggi dan aman sesuai informasi dari aparat setempat

5. Membantu mereka yang membutuhkan tempat tinggal dan bagi mereka yang terluka akibat banjir

6. Bijak dalam menggunakan air bersih

7. Bila memungkinkan selamatkan dokumen-dokumen penting

Baca: Banjir Rendam Wilayah Kemang, Bar Ini Sampai Rugi Ratusan Juta Rupiah

8. Berhati-hati dengan kabel listrik yang masih dialiri listrik

9. Bila terjebak di banjir atau di dalam bangunan sebisa mungkin mengambil benda yang mengapung agar tidak tenggelam. (Albertus Adit)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Siaga Banjir Jakarta, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua

Langkah-langkah selamatkan mobil saat banjir

Banjir yang melanda Jakarta pada Rabu (1/1/2020), membuat sejumlah mobil terendam genangan air.

Menurut Founder Smart Driving Institut, Karman Mustamin mengatakan mobil yang terendam air sebaiknya melakukan pemutusan arus listrik.

"Untuk menghindari kerusakan konsleting listrik pada mobil yang terendam banjir, segeralah mencabut kabel aki untuk memutus arus listrik," ucap Karman, kepada Tribunnews, Rabu (1/1/2020).

Ia juga mengatakan, bila keadaan mobil yang terendam berada di jalan raya, cobalah untuk memindahkan mobil ke tempat surut tanpa menyalakan mesin mobil.

"Sebab bila menyalakan mesin, ditakutkan air akan masuk melalui saluran isap udara menuju ruang pembakaran dan air akan membanjiri mesin," kata Karman.

Selain itu, Karman juga menyarankan untuk mobil yang mesinnya terendam air, agar dibawa ke bengkel terdekat untuk dilakukan pengecekan apakah mesin mobil kemasukan air atau tidak.

Baca: Jakarta Banjir, Pakar Tata Kota: Sistem Drainase Zaman Kolonial Masih digunakan di Era Milenial

"Pengecekan itu seperti busi, saringan udara, koil dan alternator. Pengecekanan ini bisa sekaligus, dilakukan penanganan seperti mengeringkan busi yang basah," ujar Karman.

"Bagi mobil yang sudah menggunakan teknologi ECU (electronic control unit), segera bawa ke bengkel resmi untuk dilakukan pengecekan. Karena ECU ini sangat sensitif terhadap kerusakan air," lanjutnya.

Kemudian, Karman menyebutkan untuk melakukan pengecekan juga terhadap oli dan bensin apakah tercampur dengan air, bila tercampur harus segera dilakukan pergantian.

Sementara itu, seorang montir di bengkel Aneka Motor, di Bogor. Memberikan tips saat membeli mobil bekas, agar tidak membeli mobil bekas banjir.

Asep yang sudah bekerja sebagai montir mobil selama 10 tahun, mengatakan mobil yang pernah terendam air terlihat dari eksteriornya.

"Seperti lampu-lampu akan terlihat buram, karena sela-sela seal lampu pernah masuk air," ucap Asep.

Ia juga menyebutkan, mobil yang pernah terendam banjir pasti memiliki bau aneh pada interior mobil. Bau ini biasanya disamarkan oleh penjual mobil bekas dengan wangi kopi.

"Cek juga bagian bagasi dan tempat ban serep, bila terlihat ada karat serta lumpur maka dapat dipastikan mobil ini pernah terendam banjir," kata Asep.

Untuk mengecek bagian mesin, Asep menuturkan cobalah hidupkan mesin, dan coba tekan gas lalu tahan pada rpm 1.000.

"Dengarkan suara mesin mobil, jika terdengar lebih kasar atau ada bunyi-bunyi aneh mungkin itu pertanda mobil pernah terendam banjir", lanjutnya.

"Biaya pemulihan mobil yang pernah terendam banjir, cukuplah mahal. Maka dari itu biasanya pemilik mobil akan menjualnya, dari pada melakukan restorasi," tutup Asep. (Tribunnews.com/Hari Darmawan)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan