Banjir di Jakarta
Pengamat: Akan Banyak Saling Tuding Siapa yang Harus Dikambinghitamkan
Diketahui, banjir melanda hampir seluruh kawasan Ibukota dan sekitarnya, yakni Jabodetabek.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai akan ada saling tuding untuk meng-kambinghitamkan perihal banjir yang terjadi di awal tahun 2020.
Diketahui, banjir melanda hampir seluruh kawasan Ibukota dan sekitarnya, yakni Jabodetabek.
Hujan yang terus mengguyur sejak Selasa (31/1/2019) hingga Rabu (1/1/2020) ditengarai menjadi penyebab banjir.
"Inilah lucunya politik kita ke depan. Akan banyak saling tuding soal siapa yang harus dikambing hitamkan soal banjir," ujar Adi, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (2/1/2020).
Baca: BKN: ASN Kebanjiran Boleh Ajukan Cuti
Menurut Adi, banjir akan menjadi topik aktual dalam beberapa hari ke depan di semua lini berita, termasuk politik Indonesia.
Namun, ia melihat ada kecenderungan isu tersebut akan dilokalisir menjadi sebatas urusan gubernur DKI Jakarta dan bukannya urusan presiden.
Adi mengatakan Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta akan menjadi pihak yang banyak diserang terkait banjir tersebut.
"Isunya cenderung dilokalisir sebatas urusan gubernur Jakarta. Bukan urusan Jokowi di level nasional," kata dia.
"Padahal banjir terjadi dimana-mana dan bukan hanya di Jakarta. Anies akan menjadi satu-satunya gubernur yang bakal banyak diserang," tandasnya.