Sabtu, 16 Agustus 2025

Banjir di Jakarta

Warga Kampung Duri Semanan Kalideres di Posko Pengungsian Masih Kesulitan Air Bersih

Terkadang mereka berdiri untuk mengecek apakah pakaian yang mereka jemur di pinggir masjid telah kering.

Vincentius Jyestha/Tribunnews.com
Suasana Masjid Raya KH Hasyim Asyari di Cengkareng, Jakarta Barat, yang menjadi posko pengungsian bagi ratusan warga dari Kampung Duri Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (4/1/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemandangan tak lazim hadir di Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (4/1/2020). Di seluruh sisi masjid, mulai dari beranda hingga tangga tergantung pakaian-pakaian basah.

Rupanya masjid tersebut menjadi posko pengungsian bagi ratusan warga dari Kampung Duri Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

Kampung itu terletak tepat di belakang masjid yang sangat besar dan memiliki dua lantai tersebut. Kampung Duri Semanan masih terendam air cukup tinggi, ketinggian air mencapai dada orang dewasa.

Pantauan Tribunnews.com, ketinggian air bahkan lebih tinggi lagi dibalik dinding beton yang memisahkan kampung tersebut dengan jalanan kecil disamping masjid.

Baca: Rumah Rusak Akibat Bencana Bakal aapat Dana Stimulan dari Jokowi, Segini Nominal dan Mekanismenya

Baca: Suka Duka Sutinah Hadapi Banjir Rutin di Kampung Semanan Kalideres

Baca: Dipicu Curah Hujan Paling Tinggi, Kepala BNPB: Belum Pernah Dalam Sejarah Bandara Halim Banjir

Warga yang terdampak banjir masing-masing tengah melepas penat dengan berbaring di dalam masjid. Ada yang berbaring beralaskan tikar, karpet, kardus ataupun tanpa alas.

Barang bawaan yang terlihat dibawa masing-masing pengungsi juga tak terlalu banyak. Bahkan, ada pula warga yang hanya membawa pakaian yang mereka kenakan.

Mereka berbaring atau duduk dengan merapat di masing-masing pilar yang ada di masjid, atau berkelompok bersama masing-masing keluarganya pada sudut-sudut masjid.

Terkadang mereka berdiri untuk mengecek apakah pakaian yang mereka jemur di pinggir masjid telah kering.

Tak hanya pengungsi, ada pula sejumlah mahasiswa Universitas Trisakti yang berada disana memberikan bantuan kesehatan. Mereka mengenakan rompi oranye.

Terlihat pula petugas yang mondar-mandir memindahkan bantuan sembako hingga keperluan bagi pengungsi ke setiap sudut masjid. Beberapa diantaranya tengah memindahkan kardus-kardus berisikan mie instan dan air mineral.

Lasmidi (45), warga Kampung Duri Semanan yang juga mengungsi, mengatakan warga masih kesulitan mengakses air bersih.

"Kami sekarang sedang kesulitan air bersih. Dari semalam, air di masjid mati. Sehingga warga kesulitan untuk melakukan aktivitas mandi bahkan buang air," ujar Lasmidi, kepada Tribunnews.com, Sabtu (4/1/2020).

Air bersih di masjid terkadang ada, terkadang tidak. Contohnya saat tanggal 1 Januari 2020 lalu air dapat diakses. Sehari berselang tak ada.

Lasmidi mengatakan air bisa diakses kembali pada tanggal 3 Januari 2020, ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambangi masjid tersebut. Namun, hari ini air kembali mati.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan