Kamis, 11 September 2025

Banjir di Jakarta

Sempat Diprotes Warga, 10 Mobil Dikerahkan Sedot Air yang Genangi Underpass Gandhi Kemayoran

Ada juga mobil dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta

TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Underpass Gandhi Kemayoran masih tergenang air setinggi kira-kira 250 sentimeter, pukul 14.18 WIB, Sabtu (25/1/2020) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekira 10 mobil penyedot air dikerahkan untuk menyedot air yang menggenangi underpass Ghandhi Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (25/1/2020).

Air yang membanjiri underpass Gandhi Kemayoran, Jakarta Pusat, tampak keruh.

Baca: Sebut Terowongan Kemayoran Selalu Banjir, Warga: Dijadikan Area Wisata Dayungan Saja Lah

 

Sepuluh mobil tersebut, merupakan kerja sama antara Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Ada juga mobil dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta.

Kepala Satuan Pelaksana Suku Dinas Perhubungan dan Tranportasi Kemayoran, Dapot Togatorop, mengatakan underpass Ghandi Kemayoran masih banjir.

"Underpass Kemayoran masih tergenang air," ujar Togatorop, saat dihubungi, Sabtu (25/1/2020).

Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar lokasi dialihkan.

Terlebih, kata dia, ketinggian air di sana mencapai sekira 200 sentimeter.

Hampir menyentuh atap underpass tersebut.

"Ketinggian air sampai langit-langit underpass. Kami terpaksa menutup jalan di sekitar underpass," kata Togatorop.

Togatorop menjelaskan, arus lalu lintas kendaraan dari arah Selatan diarahkan berbelok ke kiri, mengarah HBR Motik, Jakarta Pusat.

Begitu juga yang dari arah Utara, dibelokkan ke arah Wisma Atlet Kemayoran.

"Masih ada genangan juga di jalan HBR Motik, Jalan Bungur Besar, dan Jalan Landas Pacu Timur," ujar dia.

"Tapi masih dapat dilalui karena ketinggian air 15 sampai 30 sentimeter," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: 10 Mobil Penyedot Air Dikerahkan di Underpass Gandhi Kemayoran

Diprotes warga

Banjir di Terowongan Kemayoran sudah menahun terjadi bila hujan deras berlangsung lama.

Terowongan yang menghubungkan wilayah Kemayoran dan Sunter itu dipastikan lumpuh tak bisa dilalui para pengendara.

Suasana Banjir yang merendam terowongan Kemayoran di Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (24/1/2020).
Suasana Banjir yang merendam terowongan Kemayoran di Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (24/1/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Sekretaris Paguyuban Warga Kemayoran, Joko Sarjono, menyindir keseriusan Pihak Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran (PPKK) lantaran kejadian ini terus berlangsung hingga saat ini.

Joko mengusulkan banjir yang merendam terowongan itu dijadikan embung untuk wahana wisata warga sekitar.

"Kalau ternyata ini mau dijadikan embung yasudah. Diviralkan, ada embrung, area wisata untuk anak-anak. Bisa main dayungan, kan cakep," terangnya pada Jumat (24/1/2020).

Bila memang serius dalam menangani permasalahan yang sudah menahun ini, Joko menyarankan PPKK untuk memiliki pompa yang lebih besar.

Joko menilai pompa-pompa yang dioperasikan berukuran kecil sehingga tak bisa berfungsi maksimal.

Selaln itu, ia juga meminta pihak PPKK untuk bekerjasama dengan pemerintah terkait menangani permasalahan itu.

Di lain pihak, Direksi Perencanaan dan Pembangunan PPK Kemayoran, Riski Renando, mengatakan, titik permasalahannya bukan pada ukuran pompa.

Ia menyebut debit air sungai yang tinggi menyebabkan air meluap ke sekitar waduk di Kemayoran.

Pompa yang bertujuan untuk menyedot air dari terowongan Kemayoran dan dibuang ke sungai akan berujung sia-sia lantaran air akan kembali lagi ke waduk.

"Kapasitas hujannya deras sekali, sungainya lagi tinggi juga. Kita sudah melakukan dengan pompa yang ada. Tapi kalau air sungainya tinggi, balik lagi ke waduk. Pakai seribu pompa kalau airnya balik lagi, ya pasti balik lagi," ujarnya.

Warga sebut sudah bertahun-tahun terjadi

Terowongan Kemayoran terendam banjir dengan kedalaman sekira empat meter pascahujan deras yang mengguyur Ibu Kota tadi pagi.

Warga sekitar menyebut kejadian itu sudah bertahun-tahun terjadi bila hujan deras berlangsung lama.

"Ini rutin banjirnya setgap tahun pasti terjadi," kata warga sekitar, Ahmad Al Hasan, kepada TribunJakarta.com pada Jumat (24/1/2020).

Menurutnya, banjir yang merendam terowongan itu salah satu yang terparah.

"Ini juga salah satu yang terparah. Paling parah tahun 2015, air sampai meluap ke jalan raya di atas terowongan," sambungnya.

Warga sekitar lainnya, Kevin juga setuju dengan pendapat Ahmad.

Biasanya, terowongan masih bisa dilalui dengan motor seusai hujan deras.

"Saya baru mau berangkat kerja, jadi enggak bisa. Harus mutar. Biasanya hanya bisa dilalui motor," bebernya.

Sekretaris Paguyuban Warga Kemayoran, Joko Sarjono mengatakan, sudah tak heran dengan banjir yang merendam terowongan yang menjadi penghubung Kemayoran dan Sunter itu.

Ia pun menyarankan kepada Pusat Pengelola Kompleks Kemayoran untuk bekerja sama dengan Pemerintah dalam menanggulangi masalah yang sudah menahun tersebut.

"Ini bukan sekali ini saja, bertahun-tahun seperti ini," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Banjir Rendam Underpass Kemayoran Bertahun-Tahun, Warga Sengaja Viralkan hingga Jadikan Wisata Air

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan