Cerita ABK KM Perindo Bertahan Hidup Terombang-ambing di Laut Selama 12 Jam Tanpa Alat Bantu

"Pagi itu dia masih bisa liat remang-remang kalau ada kapal nelayan, dia berusaha untuk minta pertolongan, dengan melambaikan tangan, akhirnya dibantu nelayan yang sedang melintas," terang Jupriono.

Terpeleset dari kapal

Baca: Persija Jakarta Gunakan Dua Stadion Ini Sebagai Kandang di Liga 1 2020

Kapolres Kepulauan Seriby AKBP Muhammad Sandy Hermawan mengatakan, awalnya Samsul sedang berlayar bersama 26 ABK lainnya dalam KM Perindo.

Pada Minggu (26/1/2020) sore sekitar pukul 18.00 WIB, ketika hendak ke toilet, Samsul terpeleset hingga terjatuh dari kapalnya.

"Korban menginjak selang minyak, lalu terpeleset dan jatuh ke laut," kata Sandy.

Usai terjatuh, Samsul sempat meminta tolong sambil melambaikan tangan kepada awak kapal lainnya.

Baca: Mayoritas Tersangka Begal Konsumen Warteg di Pesanggrahan Positif Ganja

Namun, tak ada yang mendengar jeritan minta tolong Samsul lantaran posisi teman-temannya ada di depan kapal dan ruang kamar mesin.

"Kapal dalam keadaan jalan sehingga korban tertinggal oleh rombongan kapal dan hanyut semalaman di lautan," ucap Sandy.

Diselamatkan nelayan yang melintas

Lurah Pulau Pari Mahtum mengatakan korban berhasil diselamatkan nelayan bernama Rustam Efendi yang melintas di lautan itu.

"Ketika ditolong oleh nelayan Pulau Lancang, korban sedang ngapung berenang tanpa alat bantu atau alat renang," kata Mahtum, Senin (27/1/2020).

Melihat korban terapung di lautan, nelayan tersebut pun membantunya naik ke kapal.

Korban lalu dibawa ke Pulau Lancang untuk mendapatkan pertolongan. Setelahnya, Samsul pun dipulangkan ke kediamannya di kawasan Bekasi.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Cerita ABK Bertahan Hidup 12 Jam di Lautan Pulau Lancang Setelah Terjatuh dari Kapalnya