Minggu, 24 Agustus 2025

Formula E

DPRD DKI Pertanyakan Anggaran Rp 1,6 T untuk Formula E: 2 Kali Lipat Biaya di Hong Kong

"Enggak boleh lagi saya ngomong di sini karena kan sudah ada rapat Menko Polhukam," imbuhnya

TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Peta rencana awal lintasan balap Formula E di Jakarta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggaran penyelenggaraan ajang balap Formula E di Jakarta menjadi sorotan anggota dewan, terutama dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI

Anggaran Rp 1,16 triliun yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk menggelar hajatan bertaraf internasional itu pun dianggap terlalu besar.

"Besaran anggaran pelaksanaan racing ini di Hong Kong adalah HKD 250-300 juta atau setara dengan Rp 540 miliar dengan kurs saat ini. Sementara anggaran yang dialokasikan DKI untuk racing ini Rp 1,16 triliun," ucapnya, Selasa (11/2/2020).

Ia pun mempertanyakan besaran anggaran yang membengkak dua kali lipat dibandingkan Hong Kong itu.

Sebab, seluruh bahan baku berkualitas untuk membuat infrastruktur lintasan balap, seperti semen dan batu dapat dengan mudah ditemui di Indonesia.

"Hal yang menjadi pertanyaan besar adalah apa yang membedakan biaya penyelenggaraan di Jakarta menjadi dua kali lipat biaya di Hong Kong?" ujarnya penuh tanya.

Terlebih, beberapa kota yang sempat menggelar Formula E ternyata merugik dan memutuskan untuk tak lagi menggelar balap mobil tanpa emisi itu.

"Formula E Holding seharusnya memberi konstribusi kepada kegiatan ini, sementara sejak berdiri tahun 2014 lalu, mereka masih merugi," kata dia.

"Kejadian Formula E di Montreal, Kanada 2016-2017 adalah merugi," tambahnya menjelaskan.

Tak hanya di Montreal, kota Moskow, Rusia juga membatalkan gelaran Formula E di wilayahnya.

Gilbert menyebut, pemerintah kota Moskow sendiri membatalkan penyelenggaraan Formula E dengan pertimbangan kemacetan yang mungkin terjadi di ibu kota Rusia itu apabila balapan digelar di tengah kota.

"Jakarta sebagai salah satu kota termacet di dunia akan mengalami dampak kemacetan luar biasa selama dua hari," tuturnya.

Dengan mempertimbangkan kemacetan dan anggaran pembangunan lintasan balap, Gilbert pun menyarankan Pemprov DKI untuk menggelar Formula E di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Melihat anggaran yang terlalu besar dan potensi dampak kemacetan, maka sebaiknua dilamukan di Sirkuit yang sudah ada, seperti Sentul," ucapnya.

M Taufik: Jakarta Kekurangan Event Internasional

Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra Mohammad Taufik saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2019).
Ketua DPD DKI Jakarta Partai Gerindra Mohammad Taufik saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI)

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik buka suara soal keputusan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) yang mengizinkan Formula E digelar di kawasan Monas.

Menurut Taufik, pihaknya pada dasarnya mendukung keputusan Kemensetneg yang akhirnya mengizinkan kawasan Monas digunakan untuk lintasan balap Formula E.

"Kita ikut saja arahan Setneg. DPRD kan apa kata Setneg, setuju ya jalan," ucapnya, Senin (10/2/2020).

Terkait dengan saran Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah yang menyarankan Pemprov DKI Jakarta menggelar Formula E di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Taufik pun angkat bicara.

Menurutnya, ajang balap bertaraf internasional itu harus tetap digelar di Jakarta, meski bukan di kawasan Monas.

Pasalnya, gelaran tersebut bisa dijadikan ajang promosi kota Jakarta di dunia internasional.

"Kalau Sentul kan bukan Jakarta. Jakarta itu perlu event-event internasional, karena Jakarta enggak punya apa-apa," ujarnya.

Jika sukses menggelar ajang Formula E, Taufik pun berharap, semakin banyak event internasion yang nantinya akan diselenggarakan di Jakarta.

"Persepsi aman itu harus terbangun oleh dunia. Supaya itu terbangun, maka event internasional bukan cuma formula, apa saja harus diselenggarakan di Jakarta," kata Taufik.

Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menyarankan Pemprov DKI untuk menggelar Formula E di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Sirkuit Sentul dipilihnya lantaran Pemprov DKI tak harus menghamburkan anggaran lagi untuk membuat lintasan balap baru di tengah kota.

"Di Sentul lebih lengkap, fasilitasnya lengkap, semua ada. Tidak memboroskan pembiayaan juga," ucapnya, Senin (10/2/2020).

Dengan menggelar balapan di Sirkuit Sentul, Ida mengatakan, ajang Formula E tidak akan menggangu kepentingan masyarakat luas.

Pasalnya, jika digelar di sirkuit jalan raya yang ada di tengah kota, maka akan mengorbankan para pengguna jalan.

"Yang pasti di sana aman, tidak mengganggu orang ataupun jalan. Tidak mengganggu orang berlalu lintas," ujarnya saat dikonfirmasi.

Gubenur Anies Temui Presiden Jokowi Malam Ini

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menghadap Presiden Joko Widodo pada Senin (10/2/2020) malam.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugraha mengatakan, pertemuan nanti membahas rencana penyelenggaraan Formula E di Jakarta pada 6 Juni 2020 mendatang.

Dalam pertemuan tersebut, Anies akan menayakan catatan penting yang diberikan oleh Kementerian Sekretariat Negara terkait penyelenggaran Formula E di kawasan Monas.

Pasalnya, meski diizinkan menggelar Formula E di kawasan bersejarah itu, ada beberapa catatan penting yang harus dipenuhi oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Artinya kan dibolehin tapi ada beberapa catatan, nanti pak gubernur minta penjelasan catatan itu kira-kira apa saja," ucapnya, Senin (10/2/2020).

"Rencanaya Insya Allah pak gubernur ketemu pak presiden malam ini," tambahnya.

Hari menyebut, Anies akan berkonsultasi terkait rancangan lintasan balap atau sirkuit yang akan digunakan untuk balap mobil tanpa emisi itu.

Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan kawasan Gelora Bung Karno (GBK) sebagai alternatif jika Monas benar-benar tak bisa digunakan sebagai lintasan Formula E.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho saat ditenui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020).
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho saat ditenui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020). (TribunJakarta.com/Dion Arya Bima Suci)

"Ya kan ada dua pilihan, kalau seandainya tidak diperbolehkan di Monas kan di area GBK," ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

"Tapi kalau diperbolehlan di Monas ya ditindaklanjuti," tambahnya.

Sebelumnya, Komisi Pengarah Dewan Pengarah Kawasan Medan Merdeka mengubah keputusan dan izinkan Pemprov DKI Jakarta menggelar balap motor mobil listrik Formula E di area Monas.

Izin mengenai penyelenggaran Formula E itu tertera dalam surat Nomor B-3/KPPKKM/02/2020 yang diteken Menteri Sekretaris Negara yang juga Ketua Komisi Pengarah Medan Merdeka, Pratikno.

Surat itu ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Kemensetneg Setya Utama membenarkan surat tersebut.

"Informasi tentang surat Komisi Pengarah tanggal 7 Februari tersebut betul," kata Setya saat dihubungi, Senin (10/2/2020).

 Wacana Formula E di GBK, Diharap Tak Ganggu Masyarakat Beraktivitas

 Derita Warga Rawa Lele Ciputat Diduga Chikungunya, Sudah 3 Minggu Sulit Makan Nasi dan Pakai Baju

Setya menegaskan bahwa surat itu harus menjadi acuan agar penyelenggaraan Formula E di kawasan Monas sesuai aturan perundang-undangan.

"Dalam surat tersebut pada prinsipnya Komisi Pengarah menyetujui Formula E di kawasan Taman Medan Merdeka, dengan memperhatikan dan mematuhi peraturan perundang-undangan," kata dia.

Meski telah menyetujui kawasan Medan Merdeka dipakai untuk sirkuit Formula E, Komisi Pengarah tetap meminta agar pihak penyelenggara memperhatikan sejumlah hal.

Sejumlah hal tersebut tertulis dalam surat, yakni:

1. Dalam merencanakan konstruksi lintasan tribun penonton dan fasilitas lainnya harus dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, antara lain UU No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

2. Menjaga keasrian, kelestarian vegetasi pepohonan, dan kebersihan lingkungan di kawasan Medan Merdeka.

3. Menjaga keamanan dan ketertiban di sekitar kawasan Medan Merdeka.

4. Melibatkan instansi terkait guna menghindari perubahan fungsi, kerusakan lingkungan, dan kerusakan cagar budaya di kawasan Medan Merdeka.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: PDIP Soroti Biaya Gelaran Formula E di Jakarta: Anggarannya 2 Kali Lipat Dibandingkan Hong Kong

Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan