Formula E
Kata Sekda DKI soal Alasan Formula E di Monas: Kami Ingin Indonesia Dikenal di Dunia-akhirat
“Kami ingin Indonesia ini dikenal di dunia dan akhirat. Ngapain tanggung-tanggung, terkenal di dunia, terkenal di dunia dan akhirat sajalah,” ujarnya
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menyebut alasan Pemprov DKI Jakarta lebih memilih Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat sebagai lintasan sirkuit Formula E pada Juni 2020 mendatang dibanding daerah lain.
Pembangunan sirkuit di sana bertujuan supaya Monas, khususnya Jakarta dikenal lebih luas.
“Kami ingin Indonesia ini dikenal yah di dunia dan akhirat. Ngapain tanggung-tanggung, terkenal di dunia, terkenal di dunia dan akhirat sajalah,” ujar Saefullah berkelakar di Balai Kota DKI pada Kamis (20/2/2020).
“Kan kita percaya setelah ada dunia, kemudian akhirat. Jadi kalau orang bilang terkenal di dunia, nanggung baiknya terkenal di dunia dan akhirat,” tambahnya.
Hal itu dikatakan Saefullah untuk menjawab pertanyaan wartawan soal pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
• Kerinduan Terus Menggebu, Bunga Citra Lestari Tak Kuat dan Datangi Lagi Makam Suami
• HANYA Beberapa Menit Sebelum Ashraf Sinclair Meninggal Dunia, BCL Posting Lagu Soulmate di Ig Storie
• Usai Viral Gendong Pria Terserang Jantung Bripka Sigit Dipanggil Kapolres, Ada Apa?
• Dalam Sidang, Rey Utami Sebut Barbie Kumalasari Suruh Galih Bicara Soal Ikan Asin
Putri mantan Presiden RI pertama Ir Soekarno itu menyayangkan Formula E digelar di Monas karena benda cagar budaya.
“Monas itu kan ikon nasional yang kebetulan ada di Jakarta. Jadi ikon Jakarta juga. Kita ingin ini pada waktunya nanti ya disorot oleh banyak kamera TV nasional dan internasional sehingga, oh ini namanya Tugu Monas,” jelas Saefullah.
Ajang balap itu, kata Saefullah, merupakan kesempatan yang baik untuk menyiarkan tentang Monas.
Sebagai lambang perjuangan, keberadaan Monas perlu diketahui orang banyak, sekalipun tamu negara asing yang menyakiskan pertandingan tersebut.
• Komisi E DPRD DKI: Kadis Kebudayaan Terlalu Arogan soal Rekomendasi Formula E di Monas
“Dari siaran itu, orang semakin tahu dan nanti mereka cari informasi di peta atau di Google. Rupanya Monas ada di Indonesia, lalu dia akhirnya ke sini dan jadi banyak turis yang berkunjung,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Saefullah memastikan pembangunan lintasan Formula E di Monas tidak akan merusak cagar budaya yang ada di Monas.
Soalnya Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta telah melakukan kajian yang matang terhadap rencana itu.
• Ridwan Kamil: Saya Sudah Perintahkan Dinas Pendidikan Pecat Guru Pukul Siswa
“Kan enggak ada yang dirusak. Siapa sih yang mau merusak? Enggak ada yah. Enggak ada yang merusak. Ini semua urusan membangun, enggak ada urusan merusak, enggak ada,” katanya.
Megawati: Gubernur DKI Tahu Apa Tidak Itu Cagar Budaya?
KETUA Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputri mengingatkan Monumen Nasional (Monas) merupakan cagar budaya.
Megawati menyayangkan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar balap mobil Formula E di kawasan Monas.
Sebab, Monas merupakan cagar budaya. Artinya, tidak boleh digunakan untuk Formula E.
• Partai Demokrat Bantah AHY Calon Tunggal Gantikan SBY, Ibas Juga Bisa Jadi Calon Ketua Umum
Namun, Megawati meminta untuk tidak dibenturkan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Monas itu di dalam keputusan peraturan itu adalah cagar budaya. Jangan dibentur-benturkan saya sama Pak Anies."
"Saya ngomong Monas itu adalah sudah pasti peraturannya cagar budaya."
• Takkan Bicara kepada Media Lagi Setelah Sebut Agama Musuh Pancasila, Kepala BPIP Bakal Pakai Humas
"Apa artinya? Tidak boleh dipergunakan untuk apapun juga," ujar Megawati, di hadapan para calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP, di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020).
Megawati pun sempat menceritakan saat Presiden Pertama Republik Indonesia Sukarno menghendaki Monas dibangun di Lapangan Merdeka, yang berada tepat di depan Istana Merdeka.
Sehingga, ketika ada tamu negara yang datang, simbol kemegahan Bangsa Indonesia itu langsung terlihat.
• DAFTAR Nama Calon Kepala Daerah yang Diusung PDIP di Pilkada Serentak 2020, Solo Masih Kosong
"Sekarang jadi kebanggaan nasional," kata Megawati.
Menurut Megawati, Monas memiliki nilai sejarah Indonesia.
Karena itu tidak seharusnya Formula E diadakan di Monas, yang merupakan cagar budaya.
• 400 Ribu Rumah di Kota Bekasi Tak Punya IMB, Mayoritas di Perkampungan
"Kenapa sih Formula E itu, kenapa sih harus di situ? Kenapa tidak di tempat lain?"
"Peraturan itu ya peraturan. Kalian meski tahu, jangan sampai melanggar aturan, alasan apapun," tegas Megawati.
Megawati pun menyinggung sikap Gubernur DKI Anies Baswedan yang seakan ngotot menyelenggarakan balap mobil Formula E di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
• Haris Azhar Heran Diminta Ungkap Lokasi Persembunyian Nurhadi, Padahal Katanya KPK Sudah Tahu
Megawati heran dan merasa aneh dengan sikap Anies Baswedan.
Padahal, sudah jelas kawasan yang berstatus cagar budaya, tidak boleh digunakan dan dikomersialisasikan.
"Monas itu adalah sudah pasti merupakan cagar budaya. Apa artinya? Tidak boleh dipergunakan untuk apapun juga."
• Pemkot Bekasi Dorong Warga Perkampungan Urus IMB, yang di Zona Hijau Bakal Digusur
"Nah ini, heran deh, kenapa ya, aneh buat saya."
"Kalau mau kompetisi nanti, tapi kalau di dalam peraturan yang memang ada, jangan coba langgar," bebernya.
Pentolan parpol pemenang Pemilu 2019 ini pun mempertanyakan pengetahuan Anies Baswedan soal aturan cagar budaya.
• Pekan Depan Uji Coba Lawan Persib di Bandung, Persikabo 1973 Berharap Kabo Mania Hadir
Anies Baswedan disebut terlalu kukuh menggelar balapan mobil listrik di Monas.
Padahal, masih ada tempat lain yang bisa digunakan sebagai lintasan balap internasional itu.
"Tapi kenyataannya begitu. Gubernur DKI ini tahu apa tidak?" Tanyanya.
• TIKTOK Bakal Jadi Alat BPIP Sosialisakan Nilai Pancasila, Tokoh-tokoh Milenial Bakal Dilibatkan
Ia pun mencontohkan kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, yang juga berstatus cagar budaya DKI.
"Rumah saya, di Teuku Umar itu masuk cagar budaya DKI."
"Saya kalau betulin mesti minta izin, karena ada hal-hal yang tidak ada di dalam arsitektur rumah lain," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Megawati Sayangkan Formula E Digelar di Monas, Sekda DKI: Biar Dikenal Dunia-Akhirat