Kamis, 25 September 2025

Banjir di Jakarta

Jakarta Banjir Lagi, Jhony Simanjuntak: Gubernur Sekarang Alami Kekacauan Kiblat

Banjir kembali merendam wilayah ibu kota, Jhony Simanjuntak berikan sorotan tajam kepada kinerja Anies Baswedan dalam menangani banjir di Jakarta.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Kolase Tribunnews.com: YouTube/Talk Show tvOne,Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI, Jhony Simanjuntak (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kanan) 

TRIBUNNEWS.COM - Banjir kembali merendam sejumlah kawasan di ibu kota pada Selasa (25/2/2020).

Tak hanya pemukiman warga, bahkan banjir juga sempat menerjang Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Sontak kinerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam menangani banjir mendapatkan sorotan tajam dari sejumlah kalangan.

Satu di antaranya yakni Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI P Jhony Simanjuntak.

Jhony menuturkan Anies mengalami kekacauan kiblat dalam memimpin DKI Jakarta.

Anies dinilai tidak fokus dalam menangani banjir di ibu kota.

Pernyataannya ini ia sampaikan dalam program APA KABAR INDONESIA MALAM yang dilansir dari YouTube Talk Show tvOne, Rabu (26/2/2020).

s
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI P, Jhony Simanjuntak (YouTube Talk Show tvOne)

Sebelumnya Jhony menjelaskan terkait pembentukan panitia khusus (Pansus) Banjir.

Dimana Pansus ini ditujukan untuk menyelidiki penanganan banjir di Jakarta.

"Selama di 2020 inikan Jakarta mengalami lima kali banjir , jadi DPRD melihat bagaimana supaya persoalan banjir ini dapat diselesaikan secara komperhensif," ujarnya.

"Artinya tidak hanya dalam satu sisi kiami melihat dari aspek gubernur, tetapi kami hadirkan pandangan masyarakat, para tokoh, serta ahli yang membidangi masalah banjir ini," jelasnya.

Jhony juga menagatakan Pansus in merupakan peristiwa biasa di dalam parlemen.

Baca: Mobilnya Hampir Terendam Banjir, Ferdinand Hutahaean Sindir Anies Baswedan, Ini Balasan Fadli Zon

"Jadi kami mau mencoba dalam pansus ini seluruh fraksi mengutus orangnya orangnya," ujarnya.

"Nanti kami akan ada rapat dengar pendapat (RDP)," imbuhnya.

"Kami undang ahli –ahli yang paham soal masalah air serta beberapa orang yang mengerti tentang Jakarta sebenarnya, itu tujuannya," ungkapnya.

Sehingga dari rapat dengar pendapat tersebut DPRD akan mengetahui apa yang menjadi masalah terbesar hingga di 2020 ini Jakarta dapat mengalami banjir hingga lima kali.

"Kemudian kira-kira apa solusi dan jalan keluarnya nanti, itulah kita sumbangkan ke Gubernur," jelasnya.

Kendati demikian, menurutnya tidak menutup kemungkinan juga bahwa banjir ini ada semacam kelalaian dari gubernur.

Baca: Jakarta Banjir Lagi, Azas Tigor Sebut Anies Baswedan Tak Bisa Kerja: Lempar Handuk dan Mundurlah!

"Menurut pandangan kami dari Fraksi PDI P, bahwa gubernur sekarang mengalami disorientasi yakni kekacauan kiblat, kesamaran arah," jelasnya.

Adapun kiblat seorang gubernur yang dimaksud yakni adanya visi dan misi begaimana Jakarta bisa lebih hebat dan menyejahterakan warganya.

"Tetapi beliau (Anies Baswedan) terlalu banyak mengurusi hal-hal yang sebenarnya lebih ke pembangunan seperti trotoar Formula-E dan sebagainya," tuturnya.

"Padahal persoalan jarkarta dari kuda gigit besi itu harus kita akui banjir dan macet," tegasnya.

Artinya siapapun yang memimpin Jakarta harus memiliki fokus ke dua masalah besar saat ini yakni banjir dan macet.

Pengamat Tata Kota Imbau Anies Baswedan Segera Benahi Sistem Drainase Jakarta

Melihat beberapa wilayah di ibu kota kembali banjir, Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk segera melakukan rehabilitasi saluran air secara besar-besaran.

Sebab saluran drainase yang berada di ibu kota ini dinilai sudah tidak memadahi.

"Maka ada pekerjaan rumah (PR) yang harus dijkerjakan dalam waktu singkat," ujarnya yang dilansir dari YouTube Talk Show tvOne, Rabu (26/2/2020).

"Harus dilakukan rehabilitasi saluran air secara besar-besaran," tegasnya.

Lebih lanjut, Nirwono menuturkan sistem drainase Jakarta masih buruk dan tidak berfungsi optimal.

Baca: Kumpulan Video Kocak Warga Saat Banjir, Main Tik Tok hingga Perosotan Dadakan, Banjir Jadi Konten

Baca: Bamsoet Berikan Bantuan Perahu Karet Guna Mengevakuasi Korban Banjir

Sehingga tidak mampu menampung luapan air hujan, terlebih belakangan ini intensitas curah hujan masih tinggi.

"Catatan kami jakarta saluran air yang berfungsi optimal hanya 33 persen, jadi kita punya PR 67 persen," imbuhnya.

Nirwono menuturkan daerah - daerah yang banjir lebar saluran airnya tidak lebih dari 50 sentimeter.

"Melihat curah hujan sekarang harusnya kita berani membuat saluran drainasenya bahkan dua sampai tiga meter," ungkapnya. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan