Siswi SMP Bunuh Bocah
Tetangga Ceritakan Perubahan Drastis Pelaku Pembunuhan Anak 6 Tahun: Sejak SMP Jarang Main Keluar
Tetangga Ceritakan Perubahan Drastis Pelaku Pembunuhan Anak 6 Tahun: Sejak SMP Jarang Main Keluar
Penulis:
Anugerah Tesa Aulia
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Tetangga NF (15) ceritakan perubahan sikap pelaku sebelum membunuh APA (6).
Para tetangga mengakui terkejut mendengar kabar NF yang tega membunuh APA secara sadis.
Kabar tersebut menjadi pembicaraan publik setelah NF mengakui perbuatannya membunuh NF pada pihak kepolisian.
Menurut Yanti, salah satu tetangga NF menceritakan perubahan sikap pelaku sebelum diketahui membunuh APA.
Ia mengatakan saat masih di bangku sekolah dasar (SD) NF dikenal sebagai sosok yang sering bermain dengan anak-anak di lingkungan sekitarnya.
Sedangkan, pada saat sudah masuk ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), NF sudah jarang terlihat bermain.
“Dia tidak main. Dulu lagi SD pernah main, mengajak anak-anak ke atas,” kata Yanti yang dikutip dari Tribun Jakarta.
Semenjak NF menginjak SMP, Yanti mengatakan jika NF diketahui sering mengurung diri di kamarnya yang berada di lantai dua.
Senada dengan Yanti, warga sekitar bernama Yuli turut angkat bicara perihal kejadian yang mengegerkan di sekitar tempat tinggalnya.
"Anaknya jarang main di luar, dia di dalam rumah terus. Pulang sekolah langsung masuk ke dalam rumah," ucap Yuli (45) tetangga NF yang dikutip dari Tribun Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Menurut pengakuan Yuli, NF merupakan sosok yang pendiam.
NF juga dikenal jarang bergaul dengan teman sebayanya.
Senada dengan pernyataan Yuli, Sofyan, Ketua RT tempat pelaku tinggal juga turut angkat bicara.
"Paling yang kelihatan ibu dan adiknya saja, dia keluar rumah paling ke sekolah. Setelah pulang langsung masuk rumah," kata Sofyan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya dalam olah TKP, Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti.
Barang bukti yang diamankan pihak kepolisian seperti papan tulis dan buku catatan milik korban.
Polisi menemukan sebuah gambar seorang wanita dalam posisi terikat di dalam sebuah buku catatan milik pelaku.
"Ada gambar seorang wanita dengan terikat, lalu ada tulisan 'keep calm and give me torture," ungkapnya.
Ia menambahkan, papan tulis dan buku catatan itu berisi curahan hati dari sang pelaku.
Hal itu diungkapkan jajaran Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Pusat, menunjukkan papan tulis dan buku-buku yang ditemukan dirumah pelaku, pada Sabtu (7/3/2020) siang.
"Ini ada papan curhat milik pelaku," kata AKBP Susatyo Purnomo Condro, sambil menunjukkan papa tulis dengan sejumlah tulisan.
Dalam isi papan curhat ini, tertulis beberapa kalimat dalam bahasa Inggris dan Indonesia.
1. Tidak benci, hanya saja aku tenggelam emosi.
2. I'll learn to change my life, but I need more time. (Aku akan belajar mengubah hidupku, tapi aku butuh banyak waktu).
3. I will always love you. Who? Unknown. (Aku akan selalu menyayangimu. Siapa? Tak tahu).
4. I'm the teen that couldn't control of emotional. (Aku anak muda yang tak dapat mengontrol emosi).
5. Jalan Kelapa Tinggi, Utan Kayu Selatan, kecamatan Matraman, Jakarta Timur, DKI Jakarta, 13120.
6. Bukan membantah hanya beragurmen.
Lebih mengejutkan lagi ternyata NF juga menuliskan pesan bernada kebencian untuk sang ayah.
"Tomorrow I will try to laugh see my dad is death gone forever (Besok aku akan mencoba tertawa melihat ayahku mati selamanya)."
Kalimat tersebut disertakan dengan gambar seorang perempuan.
Total ada 13 lembar kertas yang digambar oleh pelaku dan kini menjadi barang bukti kepolisian.
"Kemudian, kami menemukan catatan-catatan dan gambar-gambar perempuan menangis," kata Susatyo.
"Juga berbagai gambar-gambar kesedihan, kelihatan mata saja dan sebagainya," lanjut dia.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa/Kurniawati Hasjanah)