Minggu, 5 Oktober 2025

Siswi SMP Bunuh Bocah

POPULER: Otak ABG Pembunuh Bocah Diteliti, untuk Cari Tahu Penyebab Pelaku Minim Rasa Empati

Otak NF, remaja SMP pembunuh bocah lima tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, tengah diteliti. Hal ini untuk mengetahui penyebab ia tak punya empati.

Editor: Miftah
TRIBUN JAKARTA DIONSIUS ARYA BIMA SUCI / MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo dan rumah NF di Sawah Besar, Jakarta Pusat - Begini kabar terbaru remaja SMP pembunuh bocah di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Kak Seto meminta agar tak dipenjara hingga kebiasannya saat SD. 

“Pasien psikopat punya kecenderungan agak tumpul perasaannya."

"Agak lamban dalam hal sesuatu yang membangkitkan emosi. Hal itu juga terlihat pada kasus anak ini,” tandasnya.

Gambar NF tunjukkan sinyal bahaya

Dilansir TribunWow yang mengutip tayangan YouTube Talk Show tvOne, Grafolog Deborah Dewi menjelaskan NF sudah membutuhkan bantuan sejak lama.

Hal ini terlihat dari gambar-gambar yang dibuat remaja berusia 15 tahun ini.

Baca: Nasib Pilu Keluarga Siswi SMP yang Bunuh Bocah 5 Tahun, Terancam Diusir Warga: Mending Pindah Aja

Baca: Bocah Dibunuh Siswi SMP, Paman Korban: Kenapa Harus Keponakan Saya? Biar Hukum yang Nentuin

"Khusus untuk NF, sebetulnya sinyal-sinyal dia butuh bantuan itu sudah terlihat," ucap Deborah.

Lebih lanjut, Deborah menerangkan, gambar NF menunjukkan ekspresi sedih dan marah pada mimik karakternya.

Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik gadis NF (15) yang membunuh teman kecilnya APA (6) di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Wakil Kapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik gadis NF (15) yang membunuh teman kecilnya APA (6) di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). (TribunJakarta.com/Dion Arya Bima Suci)

Menurut Deborah, hal ini sudah bisa menjadi sinyal bahaya bagi para orang tua.

"Gambar yang dibuat juga didominasi, hampir selalu ketika menggambar itu, mimik sedih atau mimik marah."

"Itu harusnya sudah bisa menjadi warning sign untuk para orang tua," jelasnya.

Deborah pun mengimbau agar orang tua segera mengonsultasikan sang anak jika ada tanda-tanda tak lazim.

"Sudah waktunya untuk diskusi dengan psikolog," tandasnya.

NF diketahui menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari pada Jumat setelah membunuh APA (5), tetangganya sendiri.

Berdasarkan pengakuannya, NF membunuh APA pada Kamis (5/3/2020) dengan cara dibenamkan ke bak kamar mandi.

Pembunuhan itu ia lakukan karena terinspirasi dari film horor yang sering ditontonnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJakarta/Bima Putra, TribunWow/Anung Aulia Malik, Kompas.com/Sri Anindiati Nursastri, KompasTV/Merlion Gusti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved