Minggu, 7 September 2025

Virus Corona

Virus Corona Menyebar di Seluruh Wilayah di Jakarta, Anies Buka Datanya Hingga Tutup Tempat Wisata

Virus corona atau COVID-19 telah menyebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Ini langkah Gubernur DKI Anies Baswedan untuk meminimalkan penyebaranya.

Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020). 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Virus corona atau COVID-19 telah menyebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Ini langkah Gubernur DKI Anies Baswedan untuk meminimalkan penyebaranya.

Gubernur DKI Anies Baswedan dalam konferensi pers perkembangan COVID-19 di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, pada Jumat (13/3/2020) membuka data sebaran pasien positif corona di Jakarta.

Pasien positif terjangkit ang berdomisili di Jakarta ada sebanyak 17 orang.

Sedangkan pasien suspect yang masih menunggu hasil pemeriksaan sebanyak 46 orang.

Jumlah ini berdasarkan data per tanggal 12 Maret 2020 yang dipublikasikan 

"Jumlah terbanyak dari yang confirm positif itu ada di Jakarta," ujar dia.

Baca: Akibat Virus Corona, Wacana Euro 2020 Mundur ke 2021 Semakin Dekati Kenyataan

Baca: Pesan Lengkap Anies Baswedan untuk Warga Jakarta Hadapi Corona

Anies Baswedan membuka data sebaran pasien positif virus corona (COVID-19). DKI Jakarta jadi kota paling banyak yang memiliki pasien positif virus mematikan asal Wuhan, China itu.

Bahkan Anies mengungkap nyaris seluruh tempat di Jakarta punya titik pasien suspect COVID-19, dan titik pasien positif.

"Beberapa hari lalu baru menyebar di wilayah Selatan, hari ini sudah menyebar di semua tempat," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020).

Peta sebaran pasien virus corona (COVID-19) di DKI Jakarta (Tribunnews.com/ Danang Triatmojo)
Peta sebaran pasien virus corona (COVID-19) di DKI Jakarta (Tribunnews.com/ Danang Triatmojo) (Tribunnews.com/ Danang Triatmojo)

Kata Anies, sebaran pasien positif virus corona cukup meluas, dan menyebar cepat hampir di seluruh wilayah kecamatan di Jakarta.

"Kita tidak punya cukup waktu untuk menunggu. Kita memiliki kewajiban untuk melindungi semua. Karena itu penting sekali untuk bergerak cepat dan lebih cepat," tegas Anies.

Adapun sebaran pasien positif virus corona dan berstatus menunggu hasil pemeriksaan di Jakarta, meliputi:

Jakarta Utara:
- Tanjung Priok (2 pasien positif, 5 menunggu hasil)
- Penjaringan (1 pasien positif)
- Kelapa Gading (2 pasien positif).

Jakarta Timur:
- Kramat Jati (1 pasien positif, 6 menunggu hasil)
- Pulo Gadung (1 pasien menunggu hasil)
- Pasar Rebo (4 pasien menunggu hasil)
- Matraman (3 pasien masih menunggu hasil).

Jakarta Pusat:
- Johar Baru (2 pasien menunggu hasil)
- Menteng (1 pasien menunggu hasil)

Jakarta Selatan:
- Pancoran (1 pasien positif)
- Kebayoran Baru (1 pasien positif, 3 pasien menunggu hasil)
- Kebayoran Lama (2 pasien positif)
- Mampang Prapatan (2 pasien positif)
- Cilandak (1 pasien positif, 7 pasien menunggu hasil)
- Jagakarsa (1 pasien menunggu hasil)
- Setiabudi (1 pasien menunggu hasil)

Jakarta Barat: berada di
- Cengkareng (2 pasien positif)
- Kembangan (1 pasien positif, 3 pasien menunggu hasil)
- Kebon Jeruk (1 pasien positif, 2 pasien menunggu hasil).

Minta Menkes Buka-bukaan Data
Anies Baswedan minta Kementerian Kesehatan menjalankan arahan Presiden Joko Widodo, khususnya soal kecepatan dan transparansi hasil tes orang yang diduga terjangkit virus corona (COVID-19).

Anies meminta Kementerian Kesehatan membuka data sebaran pasien positif virus corona dan mereka yang dalam pengawasan.

Sebab, merujuk pada data terbaru pasien positif COVID-19 per Jumat (13/3/2020) sore, terjadi lonjakan signifikan nyaris dua kali lipat dari 34 ke 69 pasien positif corona hanya dalam selang dua hari.

"Kami berharap Kemenkes untuk menjalankan arahan pak Presiden khususnya pada kecepatan dan transparansi hasil pengetesan orang-orang yang diduga memiliki atau terjangkit COVID-19," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020).

"Lompatan cepat kami di Jakarta perlu tahu siapa saja, dimana saja, sehingga kita bisa langsung lakukan tracing. Kalau nggak cepat maka penyebaran lebih luas," ungkap dia.

Untuk membantu Kemenkes memproses hasil pengetesan pasien terduga COVID-19, Anies sudah mengirim surat ke Menteri Kesehatan.

Pemprov DKI meminta pengujian tes swab tidak dilakukan terpusat di Litbangkes Kemenkes. Tapi berkoordinasi dengan pemda supaya proses pengetesan berjalan cepat.

Harapannya agar pengujian bisa langsung dilakukan dalam satu hari, dan setelahnya bisa diambil langkah isolasi jika terbukti positif.

"Saya sudah kirim surat ke Kemenkes dan di Jakarta ada dua lagi, Eijkman dan laboratorium mikrobiologi fakultas kedokteran. Kami berharap bisa dipakai semua. Karena konfirmasi positif paling banyak di Jakarta," ujar Anies.

POHON PENGANTI - Jejeran pohon yang baru ditanam pada proyek revitalisasi di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (3/2/2020). Pemerintah DKI Jakarta mulai menanami kembali bagian Plasa Selatan di sisi kiri dan kanan proyek revitalisasi sebagai pengganti 190 pohon yang ditebang. (Warta Kota/Henry Lopulalan)
POHON PENGANTI - Jejeran pohon yang baru ditanam pada proyek revitalisasi di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (3/2/2020). Pemerintah DKI Jakarta mulai menanami kembali bagian Plasa Selatan di sisi kiri dan kanan proyek revitalisasi sebagai pengganti 190 pohon yang ditebang. (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Wartakota/Henry Lopulalan)

Mona, Ancol  dan Tempat Wisata Lain Tutup
Demi meminimalisir sebaran virus corona yang semakin merebak di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menutup destinasi wisata dan tempat hiburan milik Pemprov DKI selama dua pekan ke depan.

"Semua destinasi wisata dan tempat hiburan milik Pemprov DKI Jakarta kami tutup selama dua minggu ke depan," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/3/2020) petang.

Anies menjelaskan lokasi wisata dan hiburan yang ditutup antara lain Taman Impian Jaya Ancol termasuk Dufan, Kebun Binatang Ragunan, Monumen Nasional (Monas) dan Museum-museum di Jakarta.

"Tujuannya untuk meminimalkan kegiatan warga DKI dari ruang terbuka dan keramaian," ujarnya.

Adapun untuk tempat hiburan malam yang dimiliki swasta, Pemprov DKI mengimbau untuk dilakukan pembatasan waktu kunjungan.

Tapi lokasi pelayanan masyarakat seperti kelurahan, kecamatan, kantor walikota, Balai kota DKI dan puskesmas tetap berjalan.

Sebelumnya Pemprov DKI juga meniadakan Car Free Day atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) selama dua minggu ke depan.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan