Sabtu, 23 Agustus 2025

Virus Corona

Alasan DPRD DKI Jakarta Nekat Ingin Gelar Pemilihan Wagub di Tengah Pandemi Virus Corona

"Jadi kami bukan mau pesta, kondangan atau gelar konser. Ini gelar pemilihan untuk wakil pak Anies," ucapnya

Kompas.com
Rapat paripurna istimewa pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (25/8/2014) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jakarta alami peningkatan kasus pasien yang positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Berdasarkan data terakhir, jumlah kasus positif sebanyak 472 kasus, dengan angka 43 orang meninggal dan 27 dinyatakan sembuh.

Baca: Penjelasan Ahli Jawab Pertanyaan Kapan Pandemi Virus Corona Bakal Berakhir

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri telah menerapkan social distancing maupun work from home demi meminimalisir penyebaran virus.

Kapolri pun telah mengeluarkan maklumat agar aktivitas yang melibatkan banyak orang di satu tempat untuk tidak dilakukan.

Personel kepolisian pun dikerahkan untuk melakukan tindakan preventif terhadap masyarakat yang masih juga menggelar acara yang mengundang banyak orang.

Di tengah situasi tersebut, DPRD DKI justru 'ngotot' ingin menggelar pemilihan Wakil Gubernur (Wagub) DKI.

Hal ini pun menuai polemik lantaran para anggota dewan dianggap mengabaikan seruan pemerintah untuk bekerja di rumah dan menghindari keramaian.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani bereaksi, menurutnya, pemilihan Wagub ini harus segera dijalankan sesuai dengan yang diamanatkan dalam undang-undang.

"Jadi kami bukan mau pesta, kondangan atau gelar konser. Ini gelar pemilihan untuk wakil pak Anies," ucapnya, Kamis (26/3/2020).

Terlebih, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sangat membutuhkan sosok pendamping di tengah pandemi corona.

"Pak gubernur perlu wakil, terlebih lagi saat ini, lebih dibutuhkan lagi," ujarnya kepada TribunJakarta.com.

Politisi muda PAN ini pun menyebut, menggelar pemilihan Wagub di tengah wabah corona bukan tanpa risiko.

Namun, sebagai anggota dewan hal itu harus dilakukan demi kelangsungan jalannya roda pemerintahan di Jakarta.

"Kita enggak tahu apa yang terjadi ke depan, bisa saja saya kena, pak ketua DPRD atau pak gubernur, siapapun berisiko," kata Zita.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan