Virus Corona
Di Tengah Pandemi Virus Corona, Tiket Bus dari Jakarta ke Lampung Sudah Banyak Dibeli Pemudik
PO Bus Sinar Kencana mengaku sudah banyak calon penumpang yang membeli tiket dari Jakarta ke Lampung
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski lebaran belum tiba, namun sebagian warga Jakarta sudah memilih mudik.
Gelombang mudik yang datang lebih awal dan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 ini dikhawatirkan membawa persoalan baru di daerah, yakni sebaran yang kian meluas.
Baca: Terminal Kampung Rambutan Sudah Ramai Didatangi Warga yang Mau Mudik
Gelombang pemudik yang sudah mulai terlihat itu diamini PO Bus Sinar Kencana.
PO Bus Sinar Kencana mengaku sudah banyak calon penumpang yang membeli tiket dari Jakarta ke Lampung.
Dari hari ke hari, jumlah penumpang terus bertambah.
Kenek Bus Sinar Kencana Jakarta-Lampung Matjuni (52) mengakui selama dua minggu terakhir penumpang bus itu sempat turun drastis.
Namun semakin hari penumpangnya terus mengalami kenaikan. Puncaknya Jumat (27/3/2020) kenaikan bisa mencapai 70 persen.
"Selama dua minggu ini sepi. Tapi Jumat (27/3/2020) penumpang cukup ramai. Mungkin naik sekitar 70 persen," kata Matjuni ditemui di Terminal Kalideres, Jumat (27/3/2020) siang.
Umumnya kata Matjuni, penumpangnya ialah penumpang yang hendak mudik ke Lampung. Sebab arah sebaliknya Lampung-Jakarta cukup sepi dari penumpang.
Meski mulai mengalami kenaikan jumlah penumpang, ia menjamin tidak ada kenaikan harga tiket bus.
"Harga tiket sama saja seperti hari-hari biasanya. Tidak ada yang berubah," jelasnya.
Pantauan Wartakotalive.com, Terminal Kalideres cukup ramai oleh penumpang. Umumnya mereka membawa koper, kardus atau tas-tas besar.
Mereka menunggu di loket terminal untuk menunggu bus berangkat.
Diberitakan sebelumnya semenjak virus corona mewabah jumlah penumpang di Terminal Kalideres, Jakarta Barat semakin berkurang dari waktu ke waktu.
Penurunan terdrastis terjadi Rabu (25/3/2020) yakni hanya mencapai 693 penumpang.
Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen mengatakan beberapa PO Bus juga sudah mengeluhkan penurunan jumlah penumpang dari hari ke hari karena wabah virus corona.
"Contoh Bus Sinar Jaya yang penumpangnnya selalu ramai tapi ini sepi banget saya lihat barusan," kata Revi dihubungi Kamis (26/3/2020).
Baik keberangkatan dan kedatangan jumlah penumpang mengalami penurunan drastis.
Biasanya jumlah penumpang di Terminal Kalideres perhari mencapai lebih dari 1.000 penumpang.
Namun sejak Selasa (17/3/2020) jumlah penumpang menurun hanya mencapai 918 penumpang.
Kemerosotan terjadi sampai Jumat (20/3/2020) yakni hanya mencapai 772 penumpang.
Baca: China Kirim 40 Ton Alkes dan APD ke Indonesia, Baru Tiba 20 Ton di Bandara Soetta
Namun Minggu (22/3/2020) jumlah penumpang sempat mengalami kenaikan yakni mencapai 1.228 keberangkatan penumpang.
"Setelahnya jumlah penumpang terus menurun sampai Rabu (25/3/2020) hanya mencapai 693 penumpang," jelasnya.
Kemenhub siapkan skema
Karena adanya wabah covid-19 atau corona, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Ditjen Perhubungan Darat berencana akan melakukan larangan mudik lebaran tahun 2020.
Saat ini Kemenhub sedang menyiapkan skema dari larangan mudik tersebut.
Menurut Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, skema ini nantinya akan melibatkan Polri dan juga TNI.
"Mengenai pelarangan mudik 2020 ini, masih dalam pembahasan diskusi dalam rapat dengan kementerian terkait," ujar Budi dalam video konferensi Jumat (27/3/2020).
Baca: Bisa Ditiru Bengkel Lain, Scooter VIP Semprot Disinfektan Untuk Basmi Corona
Baca: Basmi Virus Corona, Pertamina Semprot Lebih Dari 100 SPBU di Jakarta
Lanjut Budi, pihaknya telah merekomendasikan adanya pelarangan mudik karena untuk mencegah adanya penyebaran corona ke daerah-daerah.
"Nantinya skema pelarangan ini yang bekerja sama dengan TNI dan Polri, dapat dilakukan penyekatan pemudik dari Jabodetabek. Bila sudah terlanjur ada di jalan tol ataupun arteri, akan dipaksa untuk kembali," ujar Budi.
"Misalnya ada reward bagi pekerja informal yang tidak mudik dengan memberikan paket sembako, dan diberi kegiatan agar tidak mudik," kata Budi.
"Begitu juga dengan yang membandel untuk mudik, harus diberikan punishment. Karena ini menyangkut kenyamanan bersama, jangan sampai menambah zona merah penyebaran covid-19," lanjutnya.
Sementara itu menurut Staf Khusus Kemenhub Bidang Komunikasi, Adita Irawati, pemerintah pada intinya melarang mudik tetapi butuh persetujuan pada rapat terbatas nanti dengan kementerian terkait.
"Tentunya apabila tidak dilarang, dikhawatirkan akan menambah zona merah Covid-19 pada tujuan mudik," kata Adita.
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Di Tengah Wabah Virus Corona, Bus Jakarta-Lampung Alami Kenaikan Jumlah Penumpang