Virus Corona
Indonesia Hadapi Situasi Sulit karena Corona, Anies Baswedan: Saya Yakin Kita Bisa Lalui dengan Baik
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyampaikan, Indonesia tengah menghadapi situasi yang tak mudah karena penyebaran virus corona.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
bunga pradipta p
"Ini akan diberikan dalam bentuk paket mingguan. Karena paket mingguan, maka mudah sekali kita lakukan koreksi," terang Anies Baswedan.
Baca: Luhut Sempat Tanyakan ke Gubernur Anies, Kok Masih Banyak Warga yang ke Jakarta Saat PSBB
Ia menyebut, saat ini, masyarakat Indonesia dihadapkan pada dua pilihan saat menghadapi virus corona.
Yakni melaksanakan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan disiplin atau melaksanakannya dengan longgar.
"Pilihan kita adalah lakukan ini dengan disiplin supaya cepat selesai atau kita longgar, lebih rileks, tapi akan perlu waktu lama."
"Contohnya ada, lihat Vietnam, lihat Selandia Baru, mereka lakukan amat disiplin, amat ketat, tapi sekarang, mereka bisa mulai mengatakan kami mulai terbebas," ungkap Anies Baswedan.
"Atau kita pilih dibuat longgar, dengan cara longgar, memang sebagian tetap bekerja, sebagian tetap beraktivitas, tetapi dampaknya menjadi lebih panjang," lanjutnya.

Anies berharap agar penderitaan karena pandemi virus corona tak akan berlangsung lama.
Sehingga, pemerintah dan masyarakat harus disiplin agar bisa bangkit kembali.
"Kami merasa penderitaan yang harus dialami kita semua jangan diperpanjang, kita disiplinkan, kita tuntaskan cepat. Setelah itu kita bangkit kembali," imbuhnya.
Mengenai para pedagang yang mengeluh setelah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, Anies mengaku akan memprioritaskan nyawa dari warganya.
Pemprov DKI Jakarta sebenarnya berpihak pada pekerja informal yang terdampak dari kebijakan PSBB ini.
Baca: Anies Apresiasi Langkah PMI Mitigasi Penyebaran Corona Lewat Teknologi Pengembunan
Pihaknya ingin memfasilitasi para pedagang kaki lima dan pekerja informal lainnya untuk berkembang.
"Saudara-saudara kita terutama yang tadi bergerak di bidang informal merasakan sekali dampaknya."
"Kami dari awal di Pemprov DKI justru berpihaknya pada mereka yang lemah, mereka yang dipinggirkan atau mereka yang terpinggirkan," ujarnya.
"Kita memberi kesempatan bagi (pedagang) kaki lima karena kita justru ingin memfasilitasi mereka untuk punya kesempatan tumbuh berkembang di kota ini."