Jumat, 5 September 2025

Siswi SMP yang Bunuh Bocah 5 Tahun Dikenal Berprestasi di Sekolah dan Jadi Korban Pelecehan

Seperti diketahui, NF mendatangi kantor kepolisian dan mengaku telah membunuh temannya.

Editor: Hasanudin Aco
TribunMataram Kolase/ Instagram/ (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocoh 6 tajun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). 

Sejak kasus ini mengemuka, Kemensos RI melalui Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial fokus kepada NF.

Hal ini dikarenakan dengan perilaku NF menghilangkan nyawa korbannya yang masih berusia 5 tahun.

Ditambah dengan kebiasaannya menggambar berbagai ekspresi kekerasan, serta kesenangannya menonton film horor dan novel tentang seorang pengidap psikopat.

Pemeriksaan Jiwa

Proses pemeriksaan jiwa NF (15), remaja pelaku pembunuhan A (5) berpeluang tak hanya melibatkan dokter psikiatri jiwa forensik.

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati Henny Riana pemeriksaan jiwa NF dimungkinkan melibatkan spesialis anak dan neurologi (saraf).

Pelibatan sejumlah ahli ini guna mendukung proses observasi yang metodenya sudah ditentukan dokter psikiatri jiwa forensik.

"Pemeriksaan psikometri, pemeriksaan tim pskilog. Kalau dibutuhkan dari spesialis anak, dari spesialis neurologi, dan tim lainnya," kata Henny di RS Polri Kramat Jati, Senin (9/3/2020).

Pemeriksaan tak hanya dilakukan lewat cara bertanya kepada NF, tapi juga ke orang tua, anggota keluarga, dan orang terdekat.

Tergantung pada gejala apa yang hendak dipastikan dokter psikiatri jiwa forensik RS Polri Kramat Jati terhadap NF.

"Sesuai kaidah kedokteran, kita tim dalam hal ini dari dokter psikiater. Ada tim dari pskilog, ada dokter spesialis lainnya," ujarnya.

Jumlah dokter ahli yang terlibat dalam observasi selama maksimal 14 hari kerja disebut Henny berkisar 10 orang.

Dia menuturkan wawancara mendalam yang dilakukan dokter psikiatri jiwa forensik tak sekedar wawancara.

Tim dokter sudah menyusun pertanyaan terstruktur yang bertujuan 'mengorek' sosok ABG berstatus tersangka.

"Kalau wawancara psikiatri lebih terstruktur, ada hal-hal tertentu yang kita cari. Gejala-gejala tertentu," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan