Minggu, 17 Agustus 2025

PSBB di Jakarta

Menyikapi PSBB Total di Jakarta, Pemkot Tangerang Tunggu Arahan Gubernur Banten

Pemerintah Kota Tangerang masih menunggu arahan dari Gubernur Banten, Wahidin Halim soal pengetatan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

KOMPAS.COM/IHSANUDDIN
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang masih menunggu arahan dari Gubernur Banten, Wahidin Halim soal pengetatan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sebab, sebagaimana diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB Total mulai  14 September 2020.

"Kami masih menunggu, rencananya nanti ada rapat bersama seluruh kepala daerah Jabodetabek dan kami tunggu arahan Gubernur Banten," kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah di Hotel The Pakons, Kamis (10/9/2020).

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah. (HandOut/Istimewa)

Ia mengaku jauh hari sebelum Jakarta PSBB total, Kota Tangerang sudah menerapkan PSBB ketat.

Terbukti hingga saat ini Kota Tangerang masih melaksanakan PSBB hingga jilid ke-10 begitu juga dengan Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan.

"Tapi kita sebenarnya sudah mulai dari pekan lalu, titik-titik kerumunan sudah mulai kita pecah. Jadi kita berharap masyarakat sadar dan paham seiring peningkatan kasus di Kota Tangerang," tutup Arief.

3 Pimpinan Daerah Tangerang Raya Dukung PSBB Total DKI Jakarta

Tiga pimpinan daerah di Tangerang Raya mengaku mendukung langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total.

Seperti diketahui, melalui konferensi persnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyatakan kembali menerapkan PSBB total mulai Senin (14/9/2020).

Hal tersebut terungkap dalam dengar pendapat rapat kordinasi kepala daerah Bodetabek dengan Anies Baswedan secara virtual.

"Rasanya apa yang tengah dipersiapkan gubernur DKI Jakarta, pada intinya Pemerintah Kota Tangerang siap mendukung," kata Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah dalam rapat tersebut.

Arief menerangkan, banyak warganya yang memang sehari-harinya bekerja di DKI Jakarta pun sebaliknya.

Pasalnya, banyak juga warga DKI Jakarta yang mencari nafkah di Kota Tangerang yang memang lokasinya sangat berdempetan.

Contoh, Jakarta Selatan dengan Kecamatan Larangan, atau Jakarta Barat dengan Kecamatan Cipondoh.

"Saya lihat datanya di empat minggu terakhir, saat Jakbar merah, satu Kecamatan Cipondoh ikut merah juga. Ketika Jakarta Selatan dua minggu terakhir merah Kecamatan Larangan ikut merah juga, karena memang saling berhimpitan," terang Arief.

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan