Minggu, 10 Agustus 2025

Tak Kuat Hadapi Pandemi: Janda di Kuningan Coba Konsumsi Sabu, Pria Korban PHK Depresi Dapat Bisikan

Dampak pandemi Covid-19 membuat seorang janda di Kuningan mencoba konsumsi sabu dan seorang pria depresi lalu mengamuk di Ponpes kawasan Pasar Kemis.

Ahmad Ripai/Tribuncirebon.com
Kapolres Kuningan AKBP Lukman SD Malik didampingi Wakapolres Kompol Jaka Mulyana dan Kasat Narkoba AKP Arip Budi Hartoyo saat berikan keterangan kepada awak media di aula Polres Kuningan. 

"Pelaku ingin masuk, namun dicegah oleh santri. Kemudian pelaku keluar dari lingkungan pondok pesantren dengan menggeber sepeda motor," jelaz Fikri saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Minggu (27/8/2020).

Kendati demikian, hal tersebut tidak menyurutkan niat S bertemu dengan KH. Uci Kurtusi.

Selang beberapa lama S kembali menyambangi Pondok Pondok Pesantren Al'istiqlalia sekira pukul 19.00 WIB.

"Kali ini dia (S) masuk ingin bertemu KH. Uci namun, terlihat gelagat yang kurang baik, pelaku dibawa ke kantor sekretariat ponpes," ungkap Fikri.

Baca: Kronologi Pria Mengamuk di Ponpes Pasar Kemis, Mengaku Dapat Bisikan, Bersikap Aneh Semenjak di PHK

Saat mediasi di kantor sekretariat, S justru mengamuk dan tetap memaksa untuk bertemu KH. Uci Turtusi.

Keributan antara S dan santri Pondok Pesantren Al'istiqlalia pun tak terelakan lagi sehingga membuat anggota Polsek Pasar Kemis harus turun tangan.

"Pelaku yang diduga depresi tersebut mengamuk sehingga terjadi insiden keributan dengan santri yang ada di lokasi sekretariat ponpes," sambung Fikri.

Kini S sudah diamankan di Mapolsek Pasar Kemis untuk dimintai keterangan atas kejadian yang meresahkan warga tersebut.

S mengaku dapat bisikan dari leluhur, sering bicara sendiri 

Lebih lanjut Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ari Syam Indradi mengatakan S memang diduga kuat depresi.

S mengaku mendapatkan bisikan dari leluhur untuk disampaikan kepada KH. Uci Turtusi.

"Dari keterangan yang bersangkutan, dia mendapat bisikan dari leluhur dan harus disampaikan langsung pesan tersebut," tutur Ade kepada TribunJakarta.com, Minggu (27/9/2020).

Ilustrasi
Ilustrasi (Healthy Place)

Ade melanjutkan berdasarkan keterangan istri pelaku, S memang sudah berperilaku aneh sejak dirinya menderita Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) imbas dari pandemi Covid-19.

"Penjelasan dari istri yang bersangkutan memang S berkelakuan aneh sejak di-PHK dari perusahaan jasa pengiriman barang," kata dia.

"Bekerja sebagai kurir di perusahaan pengiriman barang JNE Cikupa. Namun setelah bekerja kurang lebih kurang dua minggu saudara S diberhentikan," sambung Ade.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan