Selasa, 26 Agustus 2025

Sosok Korban Begal Pesepeda di Jakarta, Pelaku Langsung Dibekuk

Apabila sedang bersepeda bersama, pastikan jarak antara satu pesepeda dengan lain berdekatan.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/JEPRIMA
Pesepeda saat melintas di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat,Senin (18/1/2021). penggunaan sepeda selama Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jakarta mengalami kenaikan 4,01 persen. Pesepeda memang semakin banyak saat pandemi corona muncul. Tribunnews/Jeprima 

Irjen. Pol. Drs. Jhonny Siahaan  untuk mengucapkan terima kasih kepada polisi atas tertangkapnya pelaku jambret yang beraksi hingga membuatnya terjatuh dari sepeda.

Kapolres Metro Jakarta Barat saat menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas pengungkapan kasus begal pesepeda.
Kapolres Metro Jakarta Barat saat menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas pengungkapan kasus begal pesepeda. ( Dok. Polres Jakarta Barat)

Atas tangkapan tersebut Jhonny mengucapkan terima kasih kepada polisi atas tangkapan tersebut.

"Kami dari kementerian LHK terima kasih dan apresiasi kepada Polres Metro Jakarta Barat khususnya Satreskrim yang sudah bisa dengan cepat mengungkap kasus pencurian pemberatan di Jalan Latumenten," kata Johnny di Polres Metro Jakarta Barat

Menurutnya, dari kejadian lalu terlihat bahwa ada modus kejahatan baru yang terorganisir dalam menyasar pesepeda.

Dari tangkapan tersebut, pihaknya memberikan piagam penghargaan kepada Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat.

"Mohon Pak Kapolres menerima piagam yang diberikan. Demikian yang kami sampaikan, mudah-mudahan Polres Metro Jakarta Barat lebih mantap mengamankan, dan lebih mantap proporsional," ujar Jhonny.

Tanggapan kriminolog

Kriminolog Adrianus Meliala mengatakan, lokasi yang ramai justru memudahkan pelaku penjambretan melakukan aksinya.

Sebab, modus pelaku penjambretan adalah grab and run atau merampas kemudian lari. Hal ini membutuhkan dua unsur, yakni kecepatan serta dadakan. Unsur dadakan, diperoleh dari situasi yang ramai.

"Unsur dadakan diperoleh dari situasi yang ramai, di mana orang tidak mengira atau menduga akan ada penjambretan," ujar Adrianus seperti dikutip dari Kompas.com beberapa waktu lalu.

Situasi yang ramai juga membuat orang-orang lebih memilih saling menunggu untuk menolong.

Pada akhirnya, banyak orang yang memutuskan untuk tidak menolong korban. Sedangkan unsur kecepatan, diperoleh dari penggunaan sepeda motor.

Kendaraan ini dimanfaatkan oleh pelaku karena cepat dan dapat masuk ke jalan sempit atau gang-gang perumahan.

Sementara jika berada di tempat sepi, faktor penentunya adalah ketidakmampuan korban untuk bereaksi secara cepat. Di lokasi sepi, pelaku biasanya memilih korban wanita atau anak-anak.

Baca juga: Heboh Foto Pesta setelah Divaksin, Raffi Ahmad Bela Anya Geraldine: Ada Aja Orang Sirik

Baca juga: Saat Tukang Pikul Mogok, Jenazah Pasien Covid-19 Terlantar, Keluarga Angkut Sendiri Peti Tanpa APD

"Kalau di tempat sepi, maka faktor korban yang tidak agile biasanya menjadi menentukan," ucap Adrianus.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan